Ahad 18 Apr 2021 17:13 WIB

Soal Joseph, Waketum MUI Imbau Umat Islam Tenang

Anwar Abbas meminta umat Islam mempercayakan proses hukum ke polisi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengutuk tindakan kegaduhan yang telah dilakukan Joseph Paul Zhang. Dia mengatakan, Joseph telah menghina Nabi Muhammad SAW dan melecehkan ajaran Islam.

"Hal ini tentu harus mendapat perhatian khusus dari pihak kepolisian dan Kapolri sudah turun tangan dan akan mengambil langkah-langkah serta akan menindak si pelaku dengan tegas," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Ahad (18/4).

Baca Juga

Untuk itu, Anwar mengimbau umat Islam untuk tenang dan mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pihak kepolisian. Sebab, dia menilai pihak kepolisian tidak akan tinggal diam dan siap mengambil langkah-langkah.

"Kita patut memberikan rasa hormat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bapak Kapolri yang telah langsung memberikan instruksi kepada bawahannya untuk menangkap si pelaku. Untuk itu kita tunggu saja," tuturnya.

Anwar meyakini, dalam waktu yang tidak terlalu lama, youtuber dengan nama akun Joseph Paul Zhang itu sudah bisa ditangkap dan diamankan oleh pihak kepolisian. Karena kapolri dalam masalah ini jelas tidak akan membiarkan ada orang dan pihak-pihak tertentu yang menghina serta merendahkan Nabi dan agama orang lain.

Sebelumnya, Joseph diduga melakukan penistaan agama Islam dengan melakukan diskusi daring melalui Zoom yang kemudian diunggah ke saluran Youtube miliknya dengan judul Puasa Lalim Islam. Dalam video diskusi itu, ia mengatakan Allah SWT dikurung di Ka'bah.

Tak hanya sampai di sana, Joseph menantang siapa pun untuk melaporkan dirinya kepada pihak berwajib. Ia juga menawarkan imbalan masing-masing sebesar Rp 1 juta kepada lima pelapor pertama.

"Yang bisa laporin gua penistaan agama, nih gua nih nabi ke-26 Josep Fauzan meluruskan kesesatan ajaran nabi ke-25 dan kecabulan yang maha cabul,” ujar Joseph dalam video itu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement