Ahad 18 Apr 2021 19:40 WIB

Vaksinasi Semester 2, Menkes: Jumlah Suntikan Lebih Banyak

Jumlah suntikan semester 2 direncanakan di atas 1 juta suntikan per hari.

Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021). Sebanyak enam juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang dibawa dengan pesawat Garuda Indonesia tersebut, selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung sebelum didistribusikan ke Kota dan Kabupaten di Indonesia.
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021). Sebanyak enam juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang dibawa dengan pesawat Garuda Indonesia tersebut, selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung sebelum didistribusikan ke Kota dan Kabupaten di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin jumlah vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan pada vaksinasi semester kedua direncanakan meningkat dua kali lipat per harinya jika dibandingkan dengan semester pertama. Jumlah suntikan pada vaksinasi semester 2 direncanakan di atas 1 juta suntikan per harinya. 

Secara keseluruhan pemberian vaksin Covid-19 di Indonesia ditargetkan dapat selesai hingga akhir tahun 2021 dengan jumlah penerima vaksin sebanyak 181,5 juta warga. Pada semester 1 2021, tercatat sudah ada 16,5 juta orang yang menerima vaksin yang terdiri dari fase 1 untuk tenaga kesehatan dan fase 2 untuk warga lanjut usia (lansia) serta pekerja publik.

Baca Juga

Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengharapkan kolaborasi pemerintah dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dapat diperkuat menjelang vaksinasi COVID-19 pada semester kedua 2021. Kemenkes membutuhkan IDI guna menggerakkan tenaga kesehatan sebagai vaksinator.

"IDI sudah sangat membantu terutama dari tenaga dokter dan tenaga kesehatan. Bantuan itu akan lebih dibutuhkan lagi untuk di semester kedua. Kami sangat butuh bantuan dari teman-teman IDI untuk membantu penyuntikan dan juga mengoordinasi penyuntikan vaksin secara besar-besaran di Indonesia," kata Budi dalam webinar virtual, Ahad (18/4).