BKB Pertahankan Penutup Stupa Candi Borobudur
Red: Ratna Puspita
Sejumlah wisatawan berada di lapangan Kenari kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Ahad (18/4/2021). Menghadapi libur Lebaran 2021, pihak TWC Borobudur telah melayangkan surat permohonan penambahan kuota pengunjung kepada gugus tugas penanganan COVID-19 dari 4.000 orang menjadi 10.000 orang. | Foto: ANTARA/Anis Efizudin
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Balai Konservasi Borobudur (BKB) untuk sementara tetap mempertahankan terpal (terpaulin) penutup stupa Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dari ancaman erupsi Gunung Merapi. Sebelumnya, BKB membuka penutup Candi Mendut.
"Terpal penutup Candi Mendut kami buka memang karena ada permintaan dari masyarakat. Namun, penutup stupa Candi Borobudur untuk sementara tetap dipertahankan," kata Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Ahad (18/4).
Selain itu, penutup di Candi Mendut menutup utuh semua bagian candi sehingga pengunjung tidak bisa melihat candi. Sementara di Borobudur, pengunjung masih bisa melihat candi, karena yang ditutup hanya bagian stupa dan lorong.
"Sementara ini belum kami buka, tetapi nanti akan ada pertimbangan kembali dari kami," katanya.
Selama stupa ditutup, dia mengatakan, BKB selalu melakukan penelitian apakah merusak batu atau tidak. Sementara ini, penutup memang tidak merusak meski ada bagian-bagian ditumbuhi jamur, yang hilang setelah dibersihkan.
Alasan lainnya, ia menambahkan, jika erupsi Merapi itu besar dan abu sampai ke lokasi Candi Borobudur maka akan butuh waktu yang lama untuk menutupnya kembali. Karena itu, BKB tetap menutup stupa Candi Borobudur meski surat dari BPPTKG menyampaikan bahwa laju erupsi itu diperkirakan tidak akan sampai jauh.
"Kemungkinan debu sampai ke sini kecil, tetapi proses erupsi itu masih berbulan-bulan," katanya.
"Jadi memang nanti kami akan rapatkan kembali, kalau memang tutup stupa ini harus dibuka maka akan kami buka, tetapi kami ada dasarnya," tambahnya.
Ia menyatakan, BKB mempunyai standar operasional prosedur (SOP) selagi status Gunung Merapi Siaga maka penutup stupa tidak boleh dibuka. Namun, SOP itu dibuat ketika periodik tahun 2010 yang 100 tahun sekali erupsi besar Merapi.
"SOP yang periodik empat tahunan belum kami buat, nanti barangkali di SOP itu akan dirinci untuk yang periodik 100 tahun seperti apa, yang periodik 4 tahunan seperti apa sehingga kami tidak berlama-lama menutup stupa Candi Borobudur," kata Wiwit.