Ahad 18 Apr 2021 23:35 WIB

Revitalisasi Stasiun Bekasi Ditargetkan Selesai Akhir 2021

Revitalisasi Stasiun Bekasi termasuk proyek double double track Manggarai-Cikarang

Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek revitaliasi Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Menurut data Direktorat Jenderal Perkeretaapian, revitalisasi stasiun Bekasi yang menjadi bagian dari pembangunan jalur dwi ganda (Double-Double Track/DDT) Mangggarai-Cikarang telah mencapai 44 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Foto: ANTARA / Fakhri Hermansyah
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek revitaliasi Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/8/2020). Menurut data Direktorat Jenderal Perkeretaapian, revitalisasi stasiun Bekasi yang menjadi bagian dari pembangunan jalur dwi ganda (Double-Double Track/DDT) Mangggarai-Cikarang telah mencapai 44 persen dan ditargetkan selesai pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan revitalisasi Stasiun Bekasi yang termasuk bagian dari proyek pembangunan rel dwiganda (double double track/DDT) Manggarai-Cikarang paket B selesai pada akhir tahun 2021.

"Hari ini kita menyaksikan bahwa pemerintah secara konsisten walau di masa pandemi tetap membangun," kata Budi Karya Sumadi dalam pernyataan pers di Jakarta, Ahad (18/4).

Ditjen Perkeretaapian serta PT KAI secara konsisten melakukan pembangunan Jabodetabek untuk prasarana rel dwiganda dan empat stasiun dengan dana lebih dari Rp 6 triliun. "Artinya, kita memberikan perhatian yang luar biasa pada masyarakat di Jabodetabek," kata Menhub.

Menhub menyampaikan, pengembangan Stasiun Bekasi sudah mencapai 77,84 persen. Selain Stasiun Bekasi, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian juga tengah merevitalisasi Stasiun Manggarai, Jatinegaradan Cikarang yang juga dapat melayani kereta api jarak jauh selain Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

Menhub menjelaskan, pembangunan rel dwiganda dan revitalisasi stasiun ini dilakukan untuk mengoptimalkan perjalanan kereta jarak jauh."Apa artinya DDT? Artinya jalur kereta keluar kota (jarak jauh) dan kereta dalam kota itu akan dipisahkan. Jadi akan ada 4 (empat) rel dari Manggarai hingga Cikarang," kata Menhub.

Dengan adanya pembangunan rel dan revitalisasi empat stasiun, yaitu Jatinegara, Manggarai, Bekasi dan Cikarang, maka konsentrasi masyarakat bisa dilakukan dengan baik dan tidak bertumpuk di suatu tempat. Budi Karya juga mengungkapkan, dengan adanya pemisahan jalur kereta api jarak jauh dan KRL, akan membawa dampak positif bagi operasional KRL. 

Yaitu memberikan waktu tunggu kedatangan antarkereta (headway) yang lebih baiksehingga kapasitas kereta juga akan meningkat."Pemisahan jalur ini juga memberikan suatu manfaat bagi kereta komuter, yaitu jarak kedatangan antarkereta (headway( yang lebih baik. Kalau sekarang satu kereta dengan kereta yang lain adalah 10 menitdan khusus ke arah Bekasi kapasitasnya bisa mencapai 200.000 orang," katanya.

Dengan "headway" yang lebih singkat menjadi 5 menit, kapasitasnya akan meningkat menjadi 400.000 orang. "Sehingga memungkinkan masyarakat Bekasi dan sekitarnya untuk menggunakan KRL ini sebagai moda utama," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement