Senin 19 Apr 2021 08:10 WIB

Keberanian dan Ketangkasan Rasulullah SAW Saat Perang

Rasulullah SAW gagah pemberani saat terlibat dalam perang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW gagah pemberani saat terlibat dalam perang. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW gagah pemberani saat terlibat dalam perang. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW dikenal tekun dan sabar. Selain itu beliau juga memiliki keberanian. 

Lantas, bagaimana gambaran dari keberanian Rasulullah SAW? Ibnu Katsir melalui kitabnya, Bidayah Wa An-Nihayah, menjelaskan seperti apa keberanian Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman:

Baca Juga

فَقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا تُكَلَّفُ إِلَّا نَفْسَكَ ۚ وَحَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَكُفَّ بَأْسَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَاللَّهُ أَشَدُّ بَأْسًا وَأَشَدُّ تَنْكِيلًا "Maka berperanglah engkau (Muhammad) di jalan Allah, engkau tidaklah dibebani melainkan atas dirimu sendiri. Kobarkanlah (semangat) orang-orang beriman (untuk berperang)..." (QS An Nisa 84)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW diperintahkan untuk tidak lari dari kaum musyrik. 

Nabi SAW adalah salah satu orang yang paling berani dan sabar. Nabi Muhammad juga tidak akan pernah lari dari barisan.

Keberanian Rasulullah di antaranya tampak pada Perang Uhud. Beliau SAW tidak gentar pasukan Muslim diserang kaum musyrik yang kemudian mengepung Rasulullah SAW dan melukai wajah beliau SAW. 

Tujuh orang pasukan pelindung Nabi SAW dari kalangan Anshar pun tewas dalam keadaan syahid.

Meski pasukannya terpukul, Nabi Muhammad SAW dan pasukan Muslim bangkit kembali untuk melawan musuh Allah SWT. Rasulullah SAW menyadari Ubay bin Khalaf sedang mendekatinya untuk menyerang. Namun, beliau SAW menyambar tombak dari tubuh sahabat yang berikut berperang, Harits bin As-Shamit. 

Harits terkejut, dan para sahabat lain pun langsung menyebar. Rasulullah SAW menancapkan tombak tersebut ke tulang selangka Ubay hingga dia terpental dari punggung kudanya beberapa kali.

Keberanian Rasulullah juga dibuktikan dalam Perang Hunain. Saat itu pasukan musuh Islam berjumlah 12 ribu sedangkan di sekitar Nabi SAW hanya ada sekitar seratus sahabat. Dalam kondisi demikian, Nabi SAW tetap berlari ke arah musuh. 

Beliau mengatakan, "Aku adalah Nabi, bukan pendusta, aku adalah Ibnu Abdul Muthallib." Sampai-sampai, itu membuat Abu Sufyan, Ali dan Abbas memegang kuda Rasulullah, untuk memperlambat lajunya, untuk mengantisipasi bila ada musuh yang menyerang Nabi SAW.

 

Sumber: youm7 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement