Senin 19 Apr 2021 08:41 WIB

Israel-Yunani Tandatangani Kesepakatan Pertahanan Terbesar

Perjanjian pertahanan Israel-Yunani mencakup kontrak 1,65 miliar dolar AS

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Bendera Israel
Foto: aujs.com.au
Bendera Israel

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Israel dan Yunani menandatangani kesepakatan pengadaan pertahanan terbesar yang pernah ada, Ahad (18/4) waktu setempat. Menurut Israel, kerja sama ini akan memperkuat hubungan politik dan ekonomi antara kedua negara ketika angkatan udara kedua negara meluncurkan latihan bersama.

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, perjanjian tersebut mencakup kontrak 1,65 miliar dolar AS untuk pembentukan dan pengoperasian pusat pelatihan untuk Angkatan Udara Hellenic oleh kontraktor pertahanan Israel Elbit Systems selama periode 22 tahun. Pusat pelatihan akan meniru akademi penerbangan Israel sendiri dan akan dilengkapi dengan 10 pesawat pelatihan M-346 yang diproduksi oleh Leonardo Italia.

Baca Juga

Elbit akan memasok perlengkapan untuk meningkatkan dan mengoperasikan pesawat T-6 Yunani. Elbit juga memberikan pelatihan, simulator, dan dukungan logistik.

"Saya yakin (program ini) akan meningkatkan kemampuan dan memperkuat ekonomi Israel dan Yunani sehingga kemitraan antara kedua negara kita akan semakin dalam di tingkat pertahanan, ekonomi dan politik," kata Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz seperti dilansir laman Aljazirah, Senin (19/4).

Pengumuman tersebut menyusul pertemuan menteri luar negeri dan menteri pertahanan Israel di Siprus pada Jumat. Menteri Israel bertemu juga dengan para menteri luar negeri Uni Emirat Arab, Yunani, Siprus dan Israel, yang setuju untuk memperdalam kerja sama.

Kementerian Pertahanan Israel juga melaporkan bahwa angkatan udara Israel dan Yunani pada Ahad meluncurkan latihan bersama di Yunani. Setidaknya dalam satu latihan sebelumnya di Yunani, pesawat tempur Israel berlatih melawan S-300 yang dipasang di Kreta. Sistem pertahanan udara buatan Rusia juga dikerahkan di Suriah dan Iran, musuh Israel.

Sebuah sumber di Komando Pertahanan Nasional Hellenic mengatakan, S-300 belum diaktifkan dalam latihan gabungan yang dimulai pada Ahad. Israel, Yunani, dan Siprus telah mengambil beberapa langkah dalam beberapa bulan terakhir untuk memperkuat hubungan, termasuk memajukan rencana untuk membangun kabel listrik bawah laut 2.000 megawatt dan pipa gas bawah laut sepanjang 1.900 km (1.300 mil).

Langkah itu justru membuat jengkel saingan regional Turki. Yunani dan Siprus terlibat dalam perselisihan dengan Turki, yang telah mengirim kapal pencari gas ke perairan yang diklaim oleh Yunani dan mengebor kapal ke wilayah di mana Siprus mengklaim hak eksklusifnya.

Ketegangan membuat sekutu NATO Yunani dan Turki mendekati konflik terbuka tahun lalu. Namun, ketegangan telah mereda sejak saat itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement