REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan pelaku UMKM memiliki peran yang luar biasa penting di dalam perekonomian Indonesia. Maka dari itu, pemerintah terus berupaya menjaga daya tahan UMKM dan mendorong melalui berbagai instrumen fiskal agar UMKM dapat bangkit kembali seusai pandemi Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah hadir dengan berbagai kebijakan dan instrumen untuk membantu usaha menengah kecil dan koperasi agar mereka tetap dapat bertahan dan bangkit kembali.
"Karena jika UMKM sudah menunjukkan geliat aktivitasnya, maka ekonomi nasional pun akan bangkit," ujarnya secara daring dalam sambutannya pada Opening Ceremony BCA UMKM FEST 2021 seperti dikutip Senin (19/4).
Menurutnya berbagai kebijakan instrumen dan kehadiran pemerintah ini diwujudkan di dalam paket program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pemerintah melalui PEN memberikan alokasi anggaran kepada UMKM dan korporasi hingga Rp 184,83 triliun.
Selain itu, masih ada pemberian insentif usaha dalam bentuk berbagai kemudahan dan pengurangan beban perpajakan sebesar Rp 58,46 triliun. Adapun berbagai dukungan yang diberikan kepada UMKM tersebut juga berkolaborasi dengan perbankan.
"Kami menghargai PT Bank Central Asia yang menyelenggarakan acara hari ini yaitu BCA UMKM Festival pada 16 April hingga 8 Mei 2021. Ini merupakan partisipasi dan inisiatif dari sektor swasta untuk bersama-sama pemerintah terus membangkitkan semangat UMKM dan terus memulihkan ekonomi Indonesia," ucapnya.
UMKM memberikan peranan yang luar biasa bagi perekonomian dan oleh karena itu peranannya harus terus ditingkatkan produktivitasnya, juga daya kompetisinya. UMKM dinilai mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas dan memiliki daya entrepreneur yang luar biasa di dalam masyarakat.
Ke depan pemerintah menginginkan agar UMKM di Indonesia mampu melakukan penetrasi ekspor, karena dengan melakukan ekspor maka tidak saja UMKM tersebut mendapatkan keuntungan, namun perekonomian Indonesia juga akan semakin kuat.
"Untuk mendukung para UMKM di dalam melakukan penetrasi pasar ekspor, pemerintah membentuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang dapat memberikan pinjaman dalam bentuk modal dan juga bimbingan teknis serta untuk membantu memasarkan produknya di luar negeri," ungkapnya.