Senin 19 Apr 2021 09:18 WIB

Mutasi Ganda Varian Baru Covid-19 India, Seberapa Kuat?

Varian baru Covid-19 India diklaim lebih cepat menular

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nashih Nashrullah
Varian baru Covid-19 India diklaim lebih cepat menular. Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Varian baru Covid-19 India diklaim lebih cepat menular. Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Gelombang kedua pandemi Covid-19 di India saat ini tampak dipengaruhi varian baru yang disebut sebagai strain B.1.617. Saat ini, strain B.1.617 juga ditemukan apda 73 kasus Covid-19 di Inggris dan empat kasus di Skotlandia. 

Strain B.1.617 turut dikenal sebagai varian double mutant. Strain ini mendapatkan julukan double mutant karena membawa dua mutasi yang berbeda dari virus originalnya, yaitu E484Q dan L452R.

Baca Juga

Virus dikatakan mengalami mutasi ketika terjadi perubahan pada genomnya. Genom merupakan serangkaian instruksi genetik yang memuat semua informasi yang dibutuhkan virus untuk berfungsi. 

Mutasi merupakan hal yang cukup umum pada sebagian besar virus. Akan tetapi, kombinasi dua mutasi yang teradapat pada strain B.1.617 ini dinilai mengkhawatirkan karena membuat strain B.1.617 menjadi lebih menular dan lebih pandai dalam menghindari antibodi yang terbentuk akibat infeksi sebelumnya atau vaksinasi.

Kemampuan strain B.1.617 untuk menular lebih mudah diyakini berasal dari mutasi E484Q. Sedangkan kemampuannya untuk menghindari dari antibodi dinilai berasal dari mutasi L452R.

"Kami belum tahu apakah varian ini dapat menghindar dari vaskin yang ada sekarang, akan tetapi varian ini memiliki beberapa mutasi mengkhawatirkan," ungkap anggota kelompok ahli Independent Sage Profesor Christina Pagel, seperti dilansir Metro.

Profesor Pagel menyayangkan bahwa saat ini India belum masuk ke dalam daftar merah perjalanan di banyak negara. Padahal, India saat ini sedang mengalami gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan jumlah penambahan kasus baru per hari mencapai 200 ribu kasus.

Saat ini masuh terlalu dini untuk mengetahui kemampuan vaksin Covid19 dalam memberi perlindungan terhadap variasi double mutant. Akan tetapi, dua per tiga ahli meyakini bahwa varian-varian baru virus penyebab Covid-19 yaitu SARS-CoV-2 bisa membuat vaksin menjadi tidak efektif dalam satu tahun. Hal ini diungkapkan melalui sebuah survei yang melibatkan ahli epidemiologi, ahli virologi, dan dokter spesialis penyakit menular.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement