Dua orang pria tewas setelah mobil Tesla tanpa pengemudi tersebut menabrak sebuah pohon di kawasan utara kota Houston, Amerika Serikat, Sabtu kemarin (17/04).
"Tidak ada pengemudinya," ujar Sersan Cinthya Umanzor dari Kantor Polisi Harris County 4.
Kendaraan Tesla Model S 2019 tersebut melaju dalam kecepatan tinggi, namun tidak berhasil melewati tikungan sehingga keluar dari jalan dan menabrak pohon sebelum akhirnya terbakar, menurut laporan dari stasiun televisi setempat, KHOU-TV.
Dalam laporan televisi yang mengutip petugas Kantor Polisi Harris County 4 bernama Mark Herman, setelah api berhasil dipadamkan, pihak berwajib menemukan dua jenazah penumpang di dalam mobil tersebut, seorang duduk di bangku depan dan satu orang lainnya di bangku belakang.
Tesla dan Administrasi Keamanan Lalu Lintas Nasional belum memberikan tanggapan atas kecelakaan ini.
Kecelakaan ini terjadi saat sistem teknologi mengemudi semi otomatis Tesla mendapat banyak sorotan di tengah maraknya kecelakaan yang terjadi.
Perusahaan Tesla juga sedang bersiapkan meluncurkan perangkat lunak "mengemudi sendiri" otomatis untuk dijual ke lebih banyak orang.
Lembaga keamanan kendaraan Amerika Serikat pada Maret lalu mengatakan telah melakukan 27 penyelidikan terkait kecelakaan kendaraan buatan Tesla. Setidaknya tiga kecelakaan di antaranya terjadi baru-baru ini.
Januari lalu, CEO Tesla Elon Musk berharap akan mendapatkan keuntungan besar dari peluncuran perangkat lunak mengemudi sendiri otomatis tersebut.
Elon sebelumnya merasa "sangat yakin tahun ini mobil tersebut akan mampu mengemudikan dirinya sendiri dengan tingkat keandalan yang melebihi manusia".
Teknologi mengemudi sendiri harus melalui rintangan dalam hal aturan dan keamanan sebelum dapat sukses secara komersial.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel ABC News
Ikuti berita lainnya di ABC Indonesia