Senin 19 Apr 2021 12:05 WIB

Impor Solar Melonjak pada Maret, ESDM: Volume Masih Terjaga

Konsumsi biodiesel pada kuartal I 2021 masih lebih rendah dibandingkan periode 2020.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Puluhan kendaraan antre mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (2/11). BPS mencatat ada kenaikan impor minyak dan BBM pada Maret 2021 ini.
Foto: Antara/Teguh Prihatna
Puluhan kendaraan antre mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (2/11). BPS mencatat ada kenaikan impor minyak dan BBM pada Maret 2021 ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPS mencatat ada kenaikan impor minyak dan BBM pada Maret 2021 ini. Salah satu yang besar adalah impor High Speed Diesel (HSD) atau solar yang cukup besar sebesar 283,59 ribu ton. Kementerian ESDM menilai kenaikan ini wajar terjadi dan pemerintah berkomitmen untuk menjaga volume impor selama tahun 2021 ini.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih menjelaskan angka impor bulanan memang sangat wajar terlihat naik dan turun secara signifikan. Hanya saja, menurut Soerja, ESDM berkomitmen untuk menjaga volume impor selama tahun 2021 ini.

"Angka impor bulanan memang terlihat naik dan turun. Ini wajar terjadi karena tergantung pada jadwal kapal kapan masuk dan mengantarkan produk impor tersebut. Tetapi secara volume masih terkendali," ujar Soerja kepada Republika.co.id, Senin (19/4).

Dari sisi konsumsi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan konsumsi biodiesel kuartal I 2021 sebesar 2 juta kiloliter. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan konsumsi biodiesel pada tahun 2020 sebesar 2,3 juta kiloliter.