REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan kali ini umat muslim masih harus menjalankan ibadah puasa dalam suasana pandemi COVID-19. Pakar kesehatan gigi dari Dubai mengingatkan penggunaan masker wajah dalam waktu lama selama puasa bisa menyebabkan bau mulut lebih parah.
Sebabnya, mulut cenderung semakin kering sehingga memperparah penumpukan bakteri di rongga mulut. "Saat Anda memakai masker dalam waktu lama, mulut cenderung kering. Dengan kedua hidung dan mulut tertutup masker, orang cenderung lebih membuka mulut, yang menyebabkan mulut lebih kering," kata Dr Sanjay Jyothish, dokter gigi dan spesialis ortodontis di Prime Health care Group dikutip dari Gulfnews pada Senin (19/4).
Jyothish menjelaskan selama puasa kita mengalami dehidrasi yang membuat mulut lebih kering. Air liur di mulut menetralkan asam tetapi. Namun, karena memakai masker maka produksi air liur berkurang.
"Oleh karena itu, tingkat PH rongga mulut kita menjadi tidak seimbang," katanya.
PH rongga mulut pada tingkat netral adalah 6,2-7,6. Dengan tidak adanya kadar air liur yang optimal, keseimbangan PH terganggu, memicu perkembangbiakan bakteri di mulut kita yang menyebabkan bau mulut yang buruk, lebih banyak penumpukan plak dan peradangan gusi.
Dr Megan Murray, ahli kebersihan mulut dari Dental Studio, Dubai menjelaskan, memakai masker secara terus-menerus telah menciptakan kondisi mulut baru. Kondisi itu dijuluki sebagai 'mulut masker'.
"Mengenakan masker secara alami menyebabkan kita bernapas lebih banyak, dan itu dapat menyebabkan rongga mulut mengering. Mulut yang terlalu kering menyebabkan perubahan mikrobioma yang menyebabkan peradangan dan peningkatan bakteri mulut," ucap dia.