Uji Pra Klinis Vaksin Merah Putih Unair Perlu Waktu 3 Bulan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
UNiversitas Airlangga | Foto: studiosakrip.com
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Vaksin Merah Putih yang dikembangkan universitas dengan PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia telah memasuki tahap uji pra klinis. Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Muh. Nasih mengungkapkan, uji pra klinis Vaksin Merah Putih Unair paling cepat membutuhkan waktu tiga bulan.
Uji pra klinis pada hewan coba 'encit' atau sejenis tikus ini dengan memberikan antivirus dan kemudian disuntikkan dengan virus Covid-19 yang secara ilmiah disebut uji tantang untuk melihat evikasinya. Jika hewan uji tantang memperlihatkan hasil yang baik maka proses ini bisa dilanjutkan ke uji klinik.
Selain encit, uji pra klinis juga akan dilakukan pada hewan makaka. Setelah itu terlewati, baru dilanjutkan ke tahap uji klinis yang membutuhkan waktu sekitar 8 bulan.
"Pra klinis itu paling cepet 3 bulan, terus uji klinisnya 8 bulan. Jadi 11 atau 10 bulan lagi ke depan mudah-mudahan kelar semua. Masih panjang sekali prosesnya, memang harus sabar," kata Nasih di Surabaya, Senin (19/4).
Tim peneliti Vaksin Merah Putih Platfrom Unair, Prof. Nyoman menjelaskan, pengembangan Vaksin Merah Putih Unair merupakan pengembangan vaksin classical yang menggunakan pendekatan inactivated virus. Uji pra klinis yang dilakukan Unair nantinya dilakukan pada hewan kecil yakni encit dan Makaka.
"Step by step itu kita lalui dengan mematuhi ketentuan yang dicanangkan BPOM. Oleh karena itu Unair sejak awal sudah mengawal untuk berkoordinasi dengan BPOM dan Kementerian Kesehatan," kata Nyoman.
Wakil Direktur Utama RSUD dr. Soetomo Surabaya, Prof. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa mengatakan, sebagai rumah sakit pendidikan FK Unair pihaknya siap melakukan uji klinis Vaksin Merah Putih jika hasil uji pra klinis memuaskan. RSUD dr. Soetomo diakuinya telah mulai menyiapkan protokol uji klinis, agar nanti uji klinis dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Ketika hasil pra klinis sudah selesai dan telah dianalisis dan dinyatakan baik oleh BPOM, kami bersama RSUA selaku rumah sakit pendidikan Unair siap melaksanakan uji klinis," kata Cita.