REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah memberikan izin kepada sekolah untuk dapat menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Izin itu diberikan kepada seluruh sekolah mulai jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, sekolah dapat melakukan simulasi PTM dengan mengikutsertakan 30 persen sampai dengan 50 persen siswa keseluruhan. Sekolah juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Saya selaku Bupati Garut dan Satgas Covid-19 Kabupaten Garut memberikan izin untuk melakukan simulasi sekolah bagi anak-anak SD, anak-anak SMP, bagi anak-anak TK, dan juga sedikit PAUD," kata dia melalui keterangan resmi, Senin (19/4).
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Entib Satibi, mengatakan, simulasi PTM akan dilakukan selama kalender pendidikan tahun ajaran 2020/2021. Simulasi dimaksudkan agar para siswa dapat terbiasa dengan penerapan prokes di lingkungan sekolah sebelum PTM benar-benar efektif pada tahun ajaran mendatang.
Menurut dia, selama simulasi, para siswa tak akan langsung diarahkan untuk belajar. Mereka hanya dikenalkan kembali dengan lingkungan sekolah. "Karena sekarang juga Ramadhan, kita isi dengan kegiatan keagamaan. Pakaiannya juga masih bebas, belum seragam," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id.
Entib mengatakan, pihaknya nantinya akan melakukan evaluasi dari pelaksanaan simulasi PTM. Ketika ada kekurangan, pihaknya akan melakukan penambahan. "Sekolah yang melakukan simulasi harus menerapkan prokes secara ketat. Kita juga sudah cek kesiapan sekolah, mulai ketersediaan masker, tempat cuci tangan, pengecek suhu tubuh, dan lainnya," ujar dia.