Senin 19 Apr 2021 20:15 WIB

Polisi Dalami Dugaan Pengeroyokan Brimob dan Kopassus

Terlepas dari kasus ini, Polda Metro Jaya memastikan TNI dan Polri tetap solid. 

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
Foto: Republika/Febryan A
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan hingga saat ini kepolisian masih mendalami kasus dugaan pengeroyokan anggota Brimob dan anggota Kopassus di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain itu, kepolisian juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

"Tim masih melakukan pendalaman tentang permasalahan ini. Saksi-saksi masih kita melakukan pemeriksaan. Nanti kita tunggu," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/4).

Baca Juga

Yusri menegaskan terlepas dari adanya kejadian ini, kepolisian memastikan TNI dan Polri tetap solid. Karena itu, masing-masing instansi, baik Polri maupun TNI, akan mendalami jika ada oknum yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Hanya, Yusri tidak merinci apakah kasus pengeroyokan tersebut melibatkan personel Polri dan TNI lainnya.

"Oknum semua yang terlibat di sini ini akan dilakukan pendalaman oleh masing-masing kesatuannya," kata dia.

Sebelumnya, kejadian pengeroyokan terjadi pada Ahad (18/4) pagi pukul 05.30 WIB di depan sebuah bar di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam pengeroyokan itu, seorang personel Brimob Kelapa Dua Depok, Bharatu Yohanes Samuel Biet meninggal dunia. Ia mengalami luka tusuk di tangan kanan dan luka robek di paha.

Sedangkan anggota TNI yang mengalami luka adalah anggota Kopassus Serda Donatus Boyau. Hingga kini, korban masih dirawat di RSPAD. Dalam video rekaman CCTV yang beredar, pengeroyokan itu diduga dilakukan oleh tujuh orang. Kemudian dua korban tersebut ditinggalkan di trotoar sampai ditemukan warga dan dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement