REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seluruh sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, hingga SMP di Kabupaten Garut mulai menjalani uji coba melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Para guru, siswa, dan orang tua, dinilai sangat antusias dalam mengikuti uji coba PTM di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong mengatakan, uji coba PTM dilakukan di seluruh sekolah di 42 kecamatan Kabupaten Garut. Uji coba dilakukan secara serentak lantaran masyarakat terus mendesak agar PTM dapat dilakukan secepatnya.
"Kalau dilakukan tak secara keseluruhan nustru akan timbul kecemburuan," kata dia saat dihubungi republika.co.id, Senin (19/4).
Ia menambahkan, sebelum uji coba PTM dilakukan, kesiapan sekolah terkait sarana dan prasarana protokol kesehatan (prokes) sudah dipastikan memadai. Karenanya, ia memastikan, uji coba PTM akan berjalan aman meski belum 100 persen guru di Kabupaten Garut menjalani vaksinasi.
Menurut Totong, para guru, siswa, dan orang tua, sangat terlihat antusias dalam uji coba PTM. "Kita berharap uji coba ini dapat berjalan lancar, tak ada masalah apapun, apalagi terjadi yang tidak diinginkan," kata dia.
Totong menjelaskan, selama uji coba dilaksanakan, siswa yang mengikuti maksimal hanya 50 persen. Pembelajaran di sekolah hanya dilakukan selama tiga jam tanpa ada waktu istirahat.
Ia menambahkan, sekolah juga dibebaskan dalam memberikan materi pelajaran selama proses uji coba PTM. Sekolah bisa lebih dulu memberikan pengenalan kepada siswa atau langsung memberikan materi pelajaran.
"Kita akan lakukan sampai tahun ajaran baru. Mungkin jeda saat libur Lebaran. Nanti masuk kembali sampai akhir tahun ajaran," kata dia.
Perihal guru yang belum 100 persen menjalani vaksinasi Totong mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan mulai memprioritaskan guru sebagai sasaran vaksinasi. Ditargetkan, vaksinasi kepada guru dapat selesai sebelum tahun ajaran baru.
"Mudah-mudahan Mei juga bisa selesai. Semakin cepat semakin baik," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman juga ikut melakukan pemantauan pelaksanaan uji coba PTM di sejumlah sekolah. Ia memperhatikan penerapan prokes yang dilakukan, mulai dari proses antar jemput siswa, prosedur datang di sekolah, proses pembelajaran, hingga tempat duduk siswa.
Menurut dia, keseluruhan sekolah yang dikunjunginya telah menerapkan protokol kesehatan. “Keseluruhan sekolah telah patuh terhadap protokol kesehatan. Uji coba pembelajaran tatap muka ini sebenarnya untuk mempersiapkan tahun ajaran baru, maka ada uji coba dulu, uji coba tatap muka walaupun tetap bukan hanya tatap muka pelajaran kita tetap online dan offline,” kata dia.
Ia menuturkan, pada tahun ajaran baru nanti semua guru dipastikan telah divaksinasi Covid-19. Menurut dia, saat ini baru 60 persen guru di Kabupaten Garut yang telah divaksinasi.
“Kita juga minta kepada guru - guru agar proaktif mendaftar agar segera divaksin,” ujarnya.
Helmi menambahkan, para siswa terlihat sangat senang dapat kembali belajar di sekolah. Meski demikian, jam pelajaran sekolah hanya berdurasi 3 jam dan tidak ada istirahat.
Selain itu, selama masa uji coba PTM, para siswa sengaja diarahkan tidak memakai seragam resmi. Hal itu dilakukan lantaran sekolah tak mau membebani orang tua karena dikhawatirkan terdapat seragam yang sudah tidak cukup ukurannya untuk dipakai.
Menurut Helmi, tidak ada penolakan baik dari orang tua siswa maupun anak-anak, terkait sergaam. Bahkan anak-anak sekolah menyambut antusias uji coba yang dilakukan oleh pihak sekolah.
“Sampai saat ini tidak ada penolakan dari orang tua siswa anak anak sangat antusias menikmati proses uji coba pembelajaran ini,” kata dia.