REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Eks bek tengah sekaligus kapten Manchester United (MU), Rio Ferdinand, masih terkejut dengan keterlibatan mantan klubnya tersebut dalam pembentukan kompetisi Liga Super Eropa (ESL). Menurut Ferdinand, ESL bertentangan dengan sejumlah nilai-nilai di olahraga kulit bundar dan semata-mata hanya transaksi bisnis.
United menjadi satu dari 12 klub yang menginisiasi pembentukan ESL. Selain United, lima klub Liga Primer Inggris juga menjadi pendiri kompetisi yang dianggap tandingan Liga Champions tersebut. Lima klub tersebut adalah Manchester City, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Liverpool.
Bahkan, salah satu pemilik United, Joel Glazer, menjabat sebagai wakil pimpinan ESL. Tidak hanya itu, Glazer juga disebut-sebut menjadi pihak yang menjembatani para klub pendiri ESL dengan lembaga investasi asal Amerika Serikat, JP Morgan. Salah satu lembaga investasi ternama di Wall Street itu diketahui akan menjadi salah satu penyandang dana terbesar dari musim perdana ESL.
Ferdinand pun menyesalkan keterlibatan United dalam pembentukan ESL tersebut. Mantan bek tengah Leeds United itu bahkan menyebut, langkah pemilik Iblis Merah itu merupakan hal memalukan.
Ferdinand pun tidak pernah menyangka United akan mengambil langkah memisahkan diri dari Liga Champions, terutama di tengah masa pandemi yang berimbas pada nyaris sebagian besar klub Eropa.
''Sudah begitu banyak yang dilakukan pemilik klub itu dalam beberapa tahun belakangan. Situasi dan langkah saat ini, menjadi bagian yang memisahkan diri dan meninggalkan klub lain dalam keadaan sekarat, benar-benar memalukan. Saya masih tidak mempercayai hal tersebut,'' ujar Ferdinand seperti dilansir Talk Sports, Senin (19/4).