Senin 19 Apr 2021 21:30 WIB

Pemudik yang Datang ke Solo Wajib Isolasi Lima Hari

Pemkot Solo membuat kebijakan terkait mudik lebaran tahun ini.

Rep: Binti Sholikah / Red: Bayu Hermawan
Petugas memeriksa kendaraan pemudik. Ilustrasi
Foto: ANTARA /M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa kendaraan pemudik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membuat kebijakan terkait mudik Lebaran tahun ini. Para pemudik diwajibkan menjalani isolasi atau karantina di lokasi yang sudah ditetapkan.

Pemkot bakal mengaktifkan kembali Solo Techno Park (STP) dan Dalem Joyokusuman sebagai lokasi karantina pemudik. Selain itu, pemudik diperbolehkan melakukan isolasi mandiri di hotel dengan biaya mandiri. Sedangkan pemudik yang terindikasi positif Covid-19 diarahkan karantina di Asrama Haji Donohudan.

Baca Juga

"Ya upaya dengan pengetatan kami siapkan ruang isolasi khususnya yang dari luar kota. Bisa diisolasi di STP atau di hotel bayar sendiri lima hari. Kalau Donohudan khusus yang positif," jelas Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (19/4).

Ahyani menjelaskan, teknis penjemputan pemudik berkoordinasi dengan Satgas Jonggo Tonggo yang akan melaporkan kepada Satgas Covid-19 tingkat kota. Selain mendata warga yang positif, Satgas Jogo Tonggo juga memonitor mobilisasi penduduk di wilayah masing-masing.

Menurutnya, kebijakan isolasi lima hari bagi pemudik tersebut akan disosialisasi terlebih dahulu dan sebelum 6 Mei 2021 akan diterapkan. "Jadi kami mungkin hari ini ada sosialisasi dulu bukan berarti memberi kesempatan untuk mencuri start tapi untuk tahulah kalau ke Solo ada prosedur seperti itu," imbuh Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.

Ahyani menambahkan, mudik lokal di wilayah Solo Raya dan Jawa Tengah masih diperbolehkan. Penyekatan di jalur masuk provinsi menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Nantinya, jika masih ada warga yang nekat mudik ke Solo, maka akan disesuaikan dengan kebijakan isolasi dari Pemkot.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan peran penting satgas di tingkat kelurahan untuk membendung penyebaran virus Covid 19. Dia juga menyatakan bakal mengaktifkan kembali Solo Techno Park yang berkapasitaa 200 orang dan Dalem Joyokusuman yang berkapasitas 60 orang.

"Kalau mampu ke hotel kalau tidak mampu diarahkan ke Solo Tecno Park dan Dalem Joyokusuman yang penting ada komunikasi. Peran Satgas Jogo Tonggo ditingkatkan," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement