Selasa 20 Apr 2021 00:05 WIB

Makanan Asin Ternyata Bisa Jadi Sebab Susah Tidur

Sulit tidur bisa juga dipengaruhi makanan yang dikonsumsi, termasuk makanan asin.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Sulit tidur bisa juga dipengaruhi makanan yang dikonsumsi, termasuk makanan asin.
Foto: Flickr
Sulit tidur bisa juga dipengaruhi makanan yang dikonsumsi, termasuk makanan asin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesulitan tidur tentu membuat tidak nyaman. Tidak mendapat tidur berkualitas bisa mengganggu aktivitas keesokan harinya.

Sulit tidur juga bisa dipengaruhi dari asupan yang dikonsumsi sebelumnya, termasuk makanan asin. Berikut hang perlu dihindari agar tidak mengalami susah tidur, dikutip laman Best Life, Senin (19/4).

Baca Juga

Makanan cepat saji

Makanan cepart saji asin bisa memengaruhi tidur, terlebih jika dikonsumsi saat larut malam. Sebuah studi tahun 2006 dari European Society of Endocrinology menemukan bahwa makanan asin dapat menunda orang tertidur, menyebabkan lebih sering terbangun sepanjang malam, dan membuat gangguan tidur selama dua hingga tiga jam.

"Makan makanan yang tinggi natrium saat makan malam dapat menyebabkan gangguan tidur, sebagian karena peningkatan tekanan darah dan retensi cairan," kata Sandra Darling, DO, MPH, kepada Cleveland Clinic.  Akibatnya bisa membuat tidur lebih gelisah, sering terbangun, dan tidak merasa dit di pagi hari.

Garam

Terlalu banyak garam memang bisa membuat lebih sering bangun tidur. Jika sering pergi ke kamar mandi semalaman, garam bisa menjadi penyebabnya.

Makanan asin tidak hanya mengganggu tidur karena pencernaan dan tekanan darah, tetapi juga menyebabkan orang menahan lebih banyak cairan, yang mungkin membuat kandung kemih lebih sering membangunkan tidur. Sebuah studi tahun 2017 dari Universitas Nagasaki menemukan bahwa ketika peserta dengan asupan garam tinggi mengurangi konsumsi mereka dari 11 gram per hari menjadi delapan gram per hari, mereka melihat penurunan perjalanan kamar mandi di malam hari.

Jumlah waktu peserta bangun untuk menggunakan kamar mandi turun dari 2,3 kali menjadi 1,4 kali per malam. Menurut sebuah pernyataan, peneliti menemukan bahwa penurunan kunjungan kamar mandi malam hari berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup.

"Buang air kecil di malam hari adalah masalah nyata bagi banyak orang, terutama saat mereka bertambah tua,” kata pemimpin studi Tomohiro Matsuo, PhD.

Praktisi umum yang berbasis di Manchester, Inggris, Chun Tang, MRCGP, DFFP, jug mengatakan bahwa jika konsumsi makanan asin, bisa dimakan sedini mungkin di malam hari untuk menghindari ketegangan pada sistem pencernaan dalam semalam. Jika akan makan berat atau camilan yang kaya natrium, dia menyarankan untuk menghabiskannya setidaknya tiga jam sebelum tidur.

Brooke Scheller, DCN, CNS, Direktur Nutrisi Freshly, tidak merekomendasikan makan lewat dari jam 7 atau 8 malam. Hal ini memungkinkan gula darah dalam tubuh turun secara alami seiring dengan tingkat hormon stres kita. “Kortisol, hormon stres utama tubuh kita, bekerja berlawanan dengan melatonin, yang berarti bahwa saat kortisol menurun, melatonin (hormon tidur kita) meningkat," jelas Scheller.

Makanan yang digoreng

Jika tidak ingin kesulitan tidur, sebaiknya menghindari gorengan, setidaknya beberapa jam sebelum tidur. Makanan yang tinggi lemak, seperti gorengan dan makanan olahan, melewati sistem pencernaan lebih lambat daripada makanan segar, sayuran, dan protein. Setelah gigitan pertama, sistem pencernaan bekerja, dan tubuh melepaskan bahan kimia yang disebut histamin.

Histamin merangsang produksi asam yang mengalir ke perut untuk memecah makanan. Sedangkan antihistamin dapat membuat mengantuk, histamin dapat membuat tetap terjaga. Saat makan sesaat sebelum tidur, proses ini terjadi saat orang mencoba untuk tidur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement