REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Pondok Pesantren Cendikia Amanah menggelar acara santunan dan buka puasa terbatas bersama anak yatim di Depok, Ahad (18/4).
Acara bertema "Ramadhan Fun" tersebut juga diisi dengan tausiyah agama oleh Ustaz Taufiqurrahman atau Ustadz Pantun dan Habib Husein bin Ja'far.
Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah, KH Cholil Nafis mengatakan, di bulan Ramadhan tahun ini pesantren memberikan santunan kepada 1.000 anak yatim. Namun, yang hadir ke lokasi hanya 50 anak karena adanya pandemi Covid-19.
"Kita tetap membiasakan santunan anak yatim, ada 1.000 anak yatim yang kami santuni tapi yang hadir hanya 50 karena protokol kesehatan itu. Per anak kami kasih bingkisan dan uang jajan," ujar Kiai Cholil di Ponpes Cendikia Amanah Depok, Ahad (18/4).
Ketua MUI Pusat ini mengatakan, ada beberapa keutamaan bagi yang menyantuni anak yatim. Di antaranya akan membersihkan pikiran, menghilangkan kekerasan hatinya, sekaligus menjadikan hati orang bersangkutan menjadi lembut. "Kalalu ingin hatinya lembut maka kita santuni anak yatim," ucapnya.
Selain memberikan santunan dan berbuka bersama anak yatim, Penpes Cendikia Amanah bersama Telkom Indonesia juga meluncurkan Pesantren Go Digital. Menurut Kiai Cholil, Pesantren Cendikia Amanah diharapkan bisa menjadi proyek percontohan sebagai pesantren digital di Indonesia.
"Kami ingin jadi pilot project pesantren pesantren di Indonesia, bagaimana kita melalui digital ini semua bisa diperbaiki, berkenaan dengan keuangan orang bisa bayar langsung via digital, dan laporan keuangan juga. Bahkan anaknya jajan di mana dan belanja di manapun bisa diakses," ucap Kiai Cholil.
Melalui kegiatan tersebut, Kiai Cholil berharap Pesantren Cendikia Amanah bisa mendapatkan barokah dari anak yatim dan bisa tetap lestari untuk memberikan pendidikan agama, serta menjadi pesantren digital. "Mudah-mudahan mendapatkan barokah dari menyantuni anak yatim," kata Kiai Cholil.