Senin 19 Apr 2021 22:18 WIB

BMH Salurkan Alquran untuk Rumah Tahfidz di Deli Serdang

Bantuan Alquran dan buku Iqro itu diterima Rumah Tahfidz Nafas Quran.

BMH menyalurkan bantuan Alquran dan buku Iqro ke Rumah Tahfidz Nafas Quran di Deli Serdang, Sumut.
Foto: Dok BMH
BMH menyalurkan bantuan Alquran dan buku Iqro ke Rumah Tahfidz Nafas Quran di Deli Serdang, Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK PAKAM  -- Baitul Maal Hidayatullah Perwakilan Sumatera Utara kembali menyalurkan Alquran dan buku Iqro kepada lembaga pendidikan Alquran.

Kali ini, sebanyak 40 paket Alquran dan buku Iqro disalurkan ke Rumah Tahfidz Nafas Quran yang berlokasi di Dusun IV Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. 

“Alhamdulillah, sebagai wujud komitmen BMH ikut serta mendorong lahirnya generasi yang cerdas dan religius, pada kesempatan ini  kami bersilaturahim dan menyalurkan 40 paket Alquran dan buku Iqro ke Rumah Tahfidz Nafas Quran,” terang Firman SE,  koordinator penyaluran BMH Sumut akhir Maret silam.

Ustadz  Muhammad Izzuddin,  pendiri Rumah Tahfidz Nafas Quran menjelaskan,  kegiatan yang diinisiasinya di  kediamannya kian mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat. Tak sedikit warga sekitar yang menitipkan anak-anaknya untuk belajar membaca maupun  tahsin Quran.

“Termasuk kali ini dukungan itu datang dari BMH yang membawakan Alquran dan buku Iqro, yang nantinya kami akan serahkan kepada santri kami sebagai apresiasi bagi mereka yang rajin belajar mengaji,” ujar Ust Izzuddin dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Ia pun menuturkan rasa syukur dan terima  kasihnya atas sumbangan  yang diterima oleh rumah tahfidz yang ia dirikan tersebut.

“Tak lupa kami sampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada donatur. Semoga diberi rezeki yang berkah. Terima kasih pula kepada BMH yang menjadi wasilah dalam menghantarkan amanah jariyah ini kepada kami,” tutupnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement