REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Kelompok masyarakat sipil pengawas tahanan politik di Myanmar menyampaikan warga yang tewas dalam demonstrasi menentang kudeta militer sudah mencapai 737 orang sejak 1 Februari lalu.
Dalam laporannya Ahad tengah malam (18/4), Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) menyampaikan tambahan 7 orang tewas menyusul kekerasan yang terjadi di Myanmar.
Baca Juga
AAPP juga melaporkan hingga 18 April, total 3.229 orang telah ditahan.
Dari jumlah itu, 75 orang dijatuhi hukuman dan 930 lainnya telah dikeluarkan surat perintah penangkapan.