REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Wali Kota Padang Hendri Septa mengingatkan semua pelajar dan guru yang terlibat dalam kegiatan pesantren Ramadhan agar menaati protokol kesehatan dengan disiplin. Hendri tidak ingin kegiatan pesantren Ramadhan justru membuka klaster baru penularan kasus Covid-19.
"Untuk tahun ini Pemerintah Kota Padang kembali menggelarnya (pesantren Ramadhan) secara tatap muka. Semuanya dengan catatan senantiasa menerapkan protokol kesehatan 3 M. Menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan," kata Hendri Septa, Ahad (18/4). Pesantren Ramadhan di Kota Padang secara serentak dimulai hari ini bagi tingkat SD/MI dan SMP/MTs di 1.648 masjid dan musala di Kota Padang.
Pembukaannya dipusatkan di satu masjid di setiap kelurahan yang di kota Padang, yang berjumlah 104 kelurahan, Ahad bakda Subuh. Tema yang diusung oleh kegiatan keagamaan yang memasuki tahun pelaksanaan ke-17 itu adalah 'Pesantren Ramadhan Membentuk Generasi Sehat, Taat, Kuat dan Beradat'.
Kegiatan pesantren Ramadhan tahun ini di Kota Padang diikuti sebanyak 122.891 orang. Terdiri dari murid SD/MI sebanyak 83.577 orang dan murid SMP/MTs berjumlah 39.314 orang. Kemudian untuk pelaksanaannya di 650 masjid dan 998 mushalla di Kota Padang.
Pada Pesantren Ramadan kali ini para pelajar harus mengikuti kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Untuk pelajar tingkat SD sederajat dimulai dari pukul 09.45 WIB hingga 13.00 WIB.
Sementara untuk pelajar SMP dari pukul 04.30 WIB sampai 09.30 WIB. Aktivitas pesantren Ramadhan dimulai dari sholat Subuh berjamaah, sholat Dhuha, membaca dan tahfiz Alquran serta dilanjutkan materi Pesantren Ramadhan.
Hendri Septa mengatakan tujuan awal dari pelaksanaan pesantren Ramadhan di Kota Padang adalah sebagai salah satu upaya dalam menciptakan generasi muda Kota Padang yang Qurani dan berkarakter mulia.
"Pesantren Ramadhan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2005. Tahun ini adalah tahun yang ke-17, semoga program ini terus memberikan manfaat bagi generasi muda kita di Kota Padang selaku calon pemimpin dan generasi penerus bangsa," ucao Hendri Septa.