Perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz memimpin putaran pendanaan Clubhouse terbaru, dengan partisipasi investor DST Global, Tiger Global, dan pengusaha Elad Gil.
Pihak Clubhouse dan Andreessen Horowitz tidak memberikan rincian nilai pendanaan barunya. Namun, salah seorang sumber menginformasikan kepada Reuters, total dana yang didapatkan membuat valuasi perusahaan mencapai $ 4 miliar (Rp 58,2 triliun).
"Kegemparan terhadap media sosial baru tersebut ternyata tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, setelah mendapatkan tambahan modal pada Januari lalu. Kehebohan ini juga membuat server mengalami kesulitan dengan banyaknya jumlah pengguna," bunyi pernyataan perusahaan yang dilansir AFP (19/04).
Pada awal bulan ini, Bloomberg mengatakan Twitter Inc (TWTR.N) berniat membeli aplikasi tersebut dengan valuasi $ 4 miliar.
Clubhouse dimanfaatkan pesohor dan aktivis pro-demokrasi
Diluncurkan tahun lalu, platform yang berbasis di San Francisco ini ingin memantapkan dirinya sebagai "pembawa standar" untuk audio digital dan telah menginspirasi produk peniru dari Facebook dan Twitter. Popularitas kian melonjak setelah Elon Musk dan Mark Zuckerberg turut menggunakannya.
Aplikasi ini memungkinkan orang-orang untuk mendiskusikan berbagai topik di ruang obrolan, bahkan di Thailand, Clubhouse banyak dipakai oleh para aktivis pro-demokrasi.
Saluran ruang yang dibuka untuk membahas Raja Vajiralongkorn, kritik terhadap kerajaan, hingga menjadi sarana unjuk rasa telah menarik banyak pendengar dan menjadi sangat populer.
Facebook rilis produk serupa
Perusahaan media sosial raksasa Facebook pada hari Senin (19/04) akan mengumumkan serangkaian produk "audio sosial".
Produk yang mirip dengan aplikasi Clubhouse ini akan memungkinkan para pengguna mendengarkan sekaligus berinteraksi dengan pembicara di "panggung" virtual.
Selain itu, Facebook juga akan meluncurkan produk yang memungkinkan penggunanya merekam pesan suara singkat dan mempostingnya di laman pribadi mereka.
Pengumuman memang direncanakan akan dilakukan pada hari Senin (19/04) waktu setempat, tetapi beberapa produk tidak langsung muncul untuk sementara waktu.
Sebelumnya Facebook mulai melakukan uji publik atas aplikasi baru Hotline pada awal bulan ini. Produk tanya jawab ini menggabungkan audio dengan elemen teks dan video.
ha/hp (Reuters, AFP)