REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memastikan stok kebutuhan pokok hingga Idulfitri aman. Dalam hal ini tidak hanya kebutuhan bahan pangan, tapi bahan bakar gas elpiji dan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga.
Kepastian informasi ini diungkapkan berdasarkan peninjauan langsung Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Pasar Rogojampi. Ipuk bersama pimpinan Bank Indonesia Perwakilan Jember dan Bulog memastikan stok pangan kepada para pedagang. "Mulai pedagang kelontong, penjual daging ayam, daging sapi, hingga telur," kata Ipuk.
Menurut Ipuk, harga kebutuhan pangan relatif stabil. Bahkan, harga cabai yang sebulan lalu menyentuh Rp 120 ribu kini turun menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Kemudian harga bawang merah tercatat Rp 25 ribu dan bawang putih Rp 22 ribu per kilogram.
Ipuk juga telah memantau harga jual ayam potong di pasaran. Yakni Rp 36 sampai 37 ribu per kilogram untuk ayam potong ras dan Rp 85 ribu per kilogram untuk ayam potong negeri. Sementara untuk daging sapi Rp 120 ribu dan telur Rp 24 ribu per kilogram.
Selain itu, Ipuk juga mengaku sempat bertemu dengan Manajer Terminal PT Pertamina TBBM tanjung Wangi. Berdasarkan laporan dari yang bersangkutan, stok BBM dan elpiji untuk warga terjamin aman. "Dipastikan suplai akan masuk terus bahkan hingga pasca Lebaran," kata Ipuk dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Senin (20/4).
Untuk beras, Wakil Kepala Bulog Moehari mengatakan, saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog sebanyak 20.300 ton beras. Jumlah ini bisa mencukupi stok hingga satu tahun ke depan. Apalagi stok juga akan bertambah karena akan memasuki musim panen padi.
"Diperkirakan akan ada serapan beras sebanyak 5.400 ton. Jadi, stok aman karena konsumsi warga Banyuwangi masih di bawahnya," ucap Moehari.