REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang milik PT Adaro Energy hingga awal tahun ini sudah mencapai 94 persen. Perusahaan berharap PLTU ini bisa mulai beroperasi paling lambat awal tahun depan.
Chief Financial Officer Adaro Energy Lie Luckman menjelaskan hingga tahun ini progres pembangunan PLTU terbesar di Jawa ini sudah mencapai 94 persen. Perusahaan, kata Lie akan berupaya mempercepat pembangunan agar bisa segera COD.
"Memang untuk project sebesar ini banyak hal yang perlu kita kejar dan kita perbaiki di sana. Progresnya kita kejar terus. Harapan kita akan bisa operasional di akhir 2021, atau awal 2022," ujar Lie secara virtual, Senin (19/4).
Seperti diketahui, PLTU Batang ini dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia, perusahaan konsorsium yang dimiliki oleh PT Adaro Power bersama Electric Power Development Co Ltd (J-Power) dan Itochu Corporation. PLTU ini disebut akan menjadi pembangkit listrik dengan teknologi ultra-supercritical (USC) terbesar dan pertama di Asia Tenggara.
Bhimasena meraih kesepakatan pendanaan (financial close) pada Juni 2016 dengan perkiraan total investasi sekitar 4,2 miliar dolar AS. Perusahaan memperoleh pendanaan sebesar 3,4 miliar dolar AS dari Japan Bank for International Cooperation dan beberapa lembaga keuangan lainnya. Perusahaan akan memasok listrik selama 25 tahun kepada PLN.