Selasa 20 Apr 2021 11:41 WIB

Tiga Kelompok yang Diharuskan WHO Gunakan Masker Medis

Masyarakat pengguna transportasi publik bisa gunakan masker kain.

Pekerja menyelesaikan pembuatan masker kain. WHO tetap merekomendasikan penggunaan masker, medis atau kain, sesuai kategori masyarakat pengguna di saat pandemi belum berakhir.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan pembuatan masker kain. WHO tetap merekomendasikan penggunaan masker, medis atau kain, sesuai kategori masyarakat pengguna di saat pandemi belum berakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Adysha Citra Ramadani, Sapto Andika Candra, Kamran Dikamra, Rizky Jaramaya

Penggunaan masker adalah kewajiban di masa pandemi. Ketataan menggunakan masker dan protokol kesehatan lain diyakini bisa membantu menekan penyebaran kasus Covid-19. 

Baca Juga

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membagikan panduan terbaru mengenai cara memilih jenis masker, siapa yang memerlukannya, hingga kapan memakainya. WHO secara berkala melakukan pembaruan panduan pemilihan masker dan sebagainya sesuai kondisi dan fakta terbaru.

Dilansir dari Indian Express, Selasa (20/4), WHO mengatakan ada tiga kelompok masyarakat yang dianjurkan untuk menggunakan jenis masker medis atau masker bedah. Salah satunya adalah tenaga kesehatan.

Kelompok lain yang dianjurkan menggunakan jenis masker ini adalah orang-orang yang sedang mengalami gejala Covid-19. Kelompok ketiga yang juga disarankan untuk menggunakan masker medis atau masker bedah adalah orang-orang yang sedang merawat pasien terkonfirmasi atau dicurigai Covid-19.

Di luar dari tiga kelompok tersebut, penggunaan masker medis atau masker bedah juga dianjurkan bila virus SARS-CoV-2 menyebar luas dan jaga jarak sosial atau fisik minimal satu meter sulit untuk dilakukan. Dalam situasi tersebut, yang disarankan untuk menggunakan masker medis atau masker bedah adalah orang-orang berusia 60 tahun ke atas dan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan atau penyakit penyerta.

Sedangkan masker kain, menurut WHO, dapat digunakan oleh orang-orang yang tidak memiliki atau menunjukkan gejala Covid-19. Ketentuan ini juga berlaku bagi orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pekerja sosial, kasir, dan pramusaji.

WHO juga menekankan bahwa masker kain harus digunakan di lingkungan atau tempat umum yang padat. Sebagian di antaranya adalah transportasi umum, tempat kerja, swalayan atau toko, dan lingkungan ramai lainnya.

Jenis masker kain yang disarankan oleh WHO adalah masker kain yang terdiri dari tiga lapisan. Tiga lapisan ini disarankan berasal dari tiga jenis kain yang berbeda agar perlindungannya bisa optimal.

Pada lapisan terdalam masker kain, jenis kain yang digunakan sebaiknya merupakan kain yang memiliki kemampuan menyerap dengan baik seperti katun. Pada lapisan tengah, bahan yang digunakan sebaiknya bahan yang tidak menyerap dan bukan tenunan, misalnya polypropylene. Pada bagian terluar masker, disarankan menggunakan bahan yang tidak menyerap seperti polyester atau polyester blend.

Di Indonesia, Satgas Penanganan Covid-19 tak berhenti mengingatkan masyarakat lebih cermat menggunakan masker. "Mengenakan masker adalah salah satu cara terpenting untuk kurangi risiko tertular dan sebarkan Covid. Memakai masker dengan benar lebih baik daripada tidak memakai masker sama sekali," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Kamis (18/2).

Ia menyampaikan, CDC Amerika Serikat menunjukkan penggunaan masker medis berlapis masker kain lebih ampuh mencegah penularan Covid-19. "Kombinasi masker ganda ini terbukti memberikan perlindungan yang jauh lebih baik bagi pemakainya dibanding hanya dengan masker kain atau masker medis," ujar Wiku.

Namun, konsep masker berlapis ini tidak boleh ditelan mentah-mentah. Wiku menjelaskan, ada beberapa kombinasi penggunaan masker yang justru tidak boleh dilakukan. Pertama, Wiku melanjutkan, masker medis tidak disarankan digunakan berlapis, baik lapis dua atau lebih.

"Jangan gabungkan dua masker medis secara bersamaan. Sebab, masker medis tidak dirancang untuk dipakai dua lapis bersamaan karena tidak meningkatkan filtrasi atau kesesuaian masker," kata Wiku.

Kombinasi kedua yang tidak dibolehkan adalah menggabungkan masker KN95 dengan jenis masker lain, baik masker medis atau masker kain. Wiku menyebutkan bahwa masker KN95 lebih efektif dipakai tanpa ada pelapis lainnya.

Selain itu, Wiku juga mengingatkan masyarakat untuk tidak memakai masker yang memiliki katup udara. Keberadaan katup udara justru bisa menjadi celah masuknya virus corona.

photo
Masker bedah jangan dipakai terbalik. - (Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement