Selasa 20 Apr 2021 12:45 WIB

United Airlines Catat Kerugian 1,36 Miliar Dolar AS

Pemulihan industri penerbangan tertekan imbauan pemerintah untuk tidak bepergian.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Pesawat United Airlines.
Foto: AP
Pesawat United Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- United Airlines membukukan kerugian sebesar 1,36 miliar dolar AS pada kuartal I. Maskapai penerbangan itu akan membutuhkan pemulihan dalam bisnis yang menguntungkan dan perjalanan internasional, sebelum kembali ke profitabilitas. 

Kerugian yang dilaporkan pada Senin itu akan menjadi lebih luas tanpa bantuan penggajian federal. Hanya saja masih sedikit lebih buruk dari yang diharapkan. Investor pun jauh lebih tertarik pada seberapa cepat United dan maskapai lain bisa pulih dari krisis keuangan yang disebabkan pandemi. 

Eksekutif United baru-baru ini mengatakan, pemesanan meningkat jelang puncak liburan musim panas. Mereka memperkirakan, tren itu akan tumbuh lebih kuat karena semakin banyak orang Amerika yang divaksinasi Covid-19.

Maskapai itu memperkirakan sejumlah langkah keuangan akan membaik dari kuartal pertama hingga kuartal kedua. Hanya saja, United dan saingannya American Airlines serta Delta Airlines bergantung pada bisnis bertarif tinggi dan pelancong internasional untuk bagian pendapatan yang sangat besar, serta tidak tahu persis kapan pelanggan tersebut akan kembali. 

Secara terpisah, United mengumumkan rencana mengoperasikan penerbangan baru ke Yunani, Kroasia, dan Islandia pada Juli. Maskapai ini bertaruh, pembatasan perjalanan akan berkurang, memungkinkan wisatawan yang divaksinasi mengunjungi lebih banyak tempat. 

Namun pada Senin lalu juga, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendesak warga Amerika mempertimbangkan kembali perjalanan luar negeri. Sekaligus mengatakan, akan melabeli sekitar 80 persen negara di dunia sebagai tujuan 'jangan bepergian' karena risiko Covid-19.

Dilansir AP News pada Selasa (20/4), Eksekutif United menolak berkomentar. Sementara CEO Scott Kirby mengatakan, dalam sebuah pernyataan, para eksekutif sekarang melihat jalan yang jelas menuju profitabilitas.

"Kami didorong oleh bukti kuat dari permintaan terpendam untuk perjalanan udara dan dapat mencocokkannya guna memenuhi target pemulihan nasional," jelas dia.

Dalam siaran pers, United mengatakan, perjalanan liburan di AS mendekati lalu lintas sebelum pandemi. Hanya saja bisnis dan perjalanan internasional tetap sangat tertekan.

Hal itu, kata United, mengubah arus kas menjadi positif pada Maret. Tidak termasuk biaya tertentu, tetapi tidak akan menguntungkan secara akutansi normal sampai bisnis dan perjalanan internasional jarak jauh kembali ke 65 persen dari level 2019 mereka.

Kirby mengatakan, bulan ini perjalanan bisnis hanya 20 persen dari biasanya. Pendapatan United dari penerbangan internasional pada kuartal pertama turun hanya 17 persen dari total pada 2019. Angka tersebut didukung oleh lalu lintas yang lebih kuat ke Meksiko dan Karibia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement