REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman berkomitmen mewujudkan kabupaten ramah anak. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mewujudkannya lewat pengembangan Masjid Ramah Anak yang diinisiasi Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sleman.
Sosialisasi Masjid Ramah mulai dilakukan Pemkab Sleman pada bulan suci Ramadhan 1442 H dan dibuka langsung Bupati Sleman. Dihadiri ratusan orang yang terdiri dari Panewu, Kepala Kalurahan, Kantor Urusan Agama dan Takmir Masjid.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, masjid sudah semestinya menjadi salah satu tempat membentuk karakter anak. Maka itu, harus ada kebijakan memfasilitasi anak bisa berkegiatan di masjid tanpa mengganggu jamaah yang beribadah.
Apalagi, ia melihat, anggapan anak pembuat gaduh dan mengganggu kekhusyukan ibadah masjid masih ada. Sehingga, sering terjadi jamaah atau takmir itu sendiri yang secara terang-terangan melarang anak ikut shalat berjamaah di masjid.
"Hal tersebut hendaknya tidak lagi terjadi, masjid harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak," kata Kustini, Selasa (20/4).