BI Solo Ajak Masyarakat Minati Uang Rp 75 Ribu untuk THR
Rep: Binti Sholikah / Red: Dwi Murdaningsih
Uang baru Rp.75 ribu edisi Kemerdekaan RI. | Foto: istimewa/tangkapan layar
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kantor Pewakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo menyiapkan uang pecahan senilai Rp 3,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021. Dari sejumlah pecahan yang disiapkan, BI Solo mengajak masyarakat meminati pecahan Rp 75 ribu untuk dijadikan THR Lebaran.
Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan, sampai pekan lalu selama empat hari kerja BI sudah mengeluarkan Rp 1,1 triliun. Nominal tersebut diambil bank sebagai modal di depan untuk persiapan penukaran uang menjelang Lebaran.
Uang pecahan yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Lebaran tahun ini meningkat sekitar 23 persen dibandingkan realisasi tahun 2020 yang hanya Rp 3 triliun. Realisasi 2020 tersebut turun dibandingkan realisasi 2019 yang mencapai Rp 4,2 triliun. Penurunan tersebut disebabkan pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat, termasuk saat Lebaran.
"Sekarang kan sudah mulai menggeliat, aktivitas juga sudah mulai meningkat sehingga kami proyeksikan meningkat menjadi Rp 3,7 triliun. Kalau melebihi target tidak masalah, kalau diperlukan akan kami tambah," terang Nugroho kepada wartawan, Senin (19/4) malam.
Selain jumlah, BI Solo juga menyiapkan pecahan mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 75 ribu. Nugroho menyebut, pecahan yang paling diminati masyarakat yakni Rp 5.000 dan Rp 10 ribu. Tahun-tahun sebelumnya, pecahan Rp 2.000 paling diminati.
Tahun ini, Nugroho mengajak masyarakat agar lebih meminati pecahan Rp 75 ribu sebagai THR Lebaran. Sebab, sekarang BI mempermudah penukaran pecahan Rp 75 ribu, dimana satu KTP boleh menukarkan maksimal 100 lembar. Tahun lalu, penukaran pecahan Rp 75 ribu dibatasi lantaran pandemi. Namun, dengan adanya pelonggaran, maka BI ikut melonggarkan.
BI Solo mencatat realisasi penukaran pecahan Rp 75 ribu per 16 April 2021 mencapai 234.276 bilyet atau senilai Rp 17,5 miliar.
"Harapannya bisa meningkatkan minat masyarakat terhadap pecahan Rp 75 ribu. Pecahan Rp 75 ribu ini sebagai alat pembayaran yang sah, boleh untuk belanja," ucap Nugroho.
Nugroho menambahkan, pecahan Rp 75 ribu lebih bagus karena sebagai uang peringatan 75 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pecahan tersebut nantinya tidak akan dicetak lagi.
"Pecahan Rp 75 ribu ini bisa untuk belanja, THR saat Lebaran, mahar pernikahan, disimpan sebagai koleksi, dan media mengenalkan kebudayaan," imbuhnya.
Di sisi lain, Nugroho mengimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang di tempat resmi yang ditunjuk oleh BI yakni, bank umum, pegadaian dan kantor pos. Penukaran uang dapat dilakukan di 194 titik se-Solo Raya, terdiri dari 140 bank umum, 39 BPR/BPRS, 12 pegadaian, dan 3 kantor pos.
"Masyarakat rugi kalau menukarkan di jalan-jalan. Karena tinggal ke bank, pegadaian dan kantor pos, lebih aman karena ada protokol kesehatan dan pasti dapat," kata dia.