Selasa 20 Apr 2021 17:16 WIB

Kakek 104 Tahun Ini Disuntik Vaksin Covid-19 oleh Superhero

Bahkan setelah menerima vaksin Covid-19, Kakek Wirjawan tidak mengalami gejala apapun

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Dokter superhero Rollando Erric Manibuy (tengah) menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis kedua kepada lansia berusia 104 tahun Wirjawan Hardjamulia di Rumah Sakit Vania, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/4/2021). Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh dokter superhero kepada lansia tertua tersebut untuk memotivasi warga lansia lainnya supaya tidak takut menjalani vaksinasi COVID-19.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA
Dokter superhero Rollando Erric Manibuy (tengah) menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis kedua kepada lansia berusia 104 tahun Wirjawan Hardjamulia di Rumah Sakit Vania, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/4/2021). Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh dokter superhero kepada lansia tertua tersebut untuk memotivasi warga lansia lainnya supaya tidak takut menjalani vaksinasi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu penerima vaksin Covid-19 tertua di Indonesia adalah Wirjawan Hardjamulia (104 tahun). Dia menerima vaksin dosis kedua di Rumah Sakit Vania, Jalan Siliwangi, Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (20/4). Wirjawan disuntik oleh Dokter Rollando Erric Manibuy atau Dokter Erric yang mengenakan kostum superhero Captain America.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto turut meninjau jalannya vaksinasi terhadap Wirjawan di RS Vania. Bima Arya mengapresiasi kreativitas dari Dokter Erric yang bertujuan agar penerima vaksin tidak takut.

“Saya dapat informasi hari ini, ada jadwal salah seorang yang paling tua di Bogor usianya sudah 104. Nah yang uniknya juga, Dokter Erric pakai pakaian karakter katanya supaya yang nyuntiknya semangat, yang disuntik juga nggak takut,” kata Bima Arya ketika ditemui di RS Vania, Selasa (20/4).

Bima Arya juga turut mengagumi gaya hidup disiplin yang dijalani Wirjawan, meskipun usianya sudah lebih dari satu abad. Sehingga, setelah menerima vaksin Covid-19, Wirjawan tidak mengalami gejala apapun.