Sleman Dorong Kesetaraan Gender bagi Tenaga Kerja Perempuan
Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Dorong Kesetaraan Gender bagi Tenaga Kerja Perempuan (ilustrasi). | Foto: remajaindonesia.org
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak melalui pembangunan yang menjadikan kesetaraan gender menjadi arus utama.
"Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi diskriminasi bagi perempuan, khususnya dalam sektor ketenagakerjaan," kata Bupati Sleman Kustini Sri purnomo saat menjadi narasumber dalam webinar "Dakwah dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Perempuan" di Smart Room Dinas Kominfo Sleman, Selasa (20/4).
Acara yang digagas Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta ini juga diikuti oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah.Lebih lanjut Kustini mengatakan bahwa implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di Sleman sudah masuk ke dalam semua instasi atau SKPD di lingkungan Pemkab Sleman.
"Setidaknya ada dua kegiatan yang responsif gender pada setiap SKPD. Kebijakan tersebut berdasarkan SK Kepala Bappeda selaku ketua PUG," katanya.
Kustini menyebutkan pada 2019, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori mentor (terbaik). "Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas komitmen dan peran para pimpinan baik kementerian maupun pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG)," katanya.
Terkait tenaga kerja, Bupati Sleman memaparkan data penempatan tenaga kerja, baik melalui program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Lokal (AKL), maupun Antar Kerja Antar Negara (AKAN) selama tiga tahun (2018-2020).
Penempatan tenaga kerja tahun 2018 untuk laki-laki sebanyak 1.406, dan Perempuan 833. Sedangkan untuk 2019, untuk laki-laki sebanyak 798 dan perempuan 828. Adapun penempatan Tenaga kerja tahun 2020 untuk laki-laki sejumlah 426 dan perempuan 447.
"Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa tenaga kerja wanita lebih diminati oleh perusahaan-perusahaan. Hal tersebut dilandasi alasan bahwa kaum wanita lebih sabar, tekun dan teliti dalam bekerja. Serta tidak banyak tuntutan," katanya.