Rabu 21 Apr 2021 05:41 WIB

Yang Disampaikan Nabi Muhammad ke Abu Hurairah Secara 4 Mata

Abu Hurairah meriwayatkan hadits Nabi Muhammad yang disampaikan secara 4 mata.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Yang Disampaikan Nabi Muhammad ke Abu Hurairah Secara 4 Mata. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Yang Disampaikan Nabi Muhammad ke Abu Hurairah Secara 4 Mata. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Abu Hurairah merupakan sahabat Nabi Muhammad yang paling banyak meriwayatkan hadits. Sebab, beliau lah khadim yang senantiasa mengiringi Nabi setiap saat. Maka tak heran jika sahabat ini meriwayatkan hadits yang dikatakan oleh Nabi secara empat mata langsung kepadanya.

Sosok Abu Hurairah dan kedekatannya dengan Nabi memang sangat populer di kalangan umat Islam. Sahabat Nabi yang satu ini bahkan rela untuk tidur di bawah dipan Nabi tanpa sepengetahuan Nabi. Tujuannya adalah ketika Nabi terbangun di malam hari untuk mendirikan sholat, tanpa sengaja Nabi menginjak tubuhnya yang tak Nabi ketahui berada di bawah dipannya. Dan saat itulah Abu Hurairah terbangun dan menyaksikan langsung bagaimana sholat malam Nabi. Dedikasi Abu Hurairah dan pengabdiannya untuk merekam hadits Nabi sangatlah luar biasa bagi dunia hadits.

Baca Juga

Syekh Aidh Al-Qarni dalam buku Sentuhan Spiritual menjelaskan, Syafiyyu Al-Ashbahiyu memasuki Madinah dan tiba-tiba seorang lelaki dikerumuni orang-orang. Dia berkata: “Siapakah ini?” Mereka pun menjawab: “Abu Hurairah,”.

Dia pun mendekatinya hingga duduk di hadapannya, sedangkan Abu Hurairah berbicara dengan orang. Ketika Abu Hurairah diam, dia berkata kepadanya: “Demi kebenaran, beri tahu aku sebuah hadits yang kau dengar dari Rasulullah dan kau mengetahui hakikatnya,”. Maka berkata lah Abu Hurairah: “Akan kulakukan. Akan kuberitahu kau sebuah hadits dari Rasulullah yang kuketahui hakikatnya,”.

Tidak lama kemudian, Abu Hurairah pun siuman dan berkata: “Akan kuberitahu kau sebuah hadits yang Rasulullah sabdakan kepadaku di rumah ini secara empat mata,”. Lalu Abu Hurairah kembali pingsan, begitu terbangun dia berbicara hal yang serupa dan kemudian pingsan kembali. Begitu kembali siuman, dia tetap berkata demikian.

Setelah Abu Hurairah siuman, ia pun menepati janjinya dan menceritakan hadits yang ia dengar dari Nabi secara empat mata. Abu Hurairah berkata: “Rasulullah bersabda kepadaku: ‘Pada hari kiamat, Allah turun menuju hamba-Nya untuk mengadili mereka yang sedang berlutut. Orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang mengumpulkan Alquran, orang yang berjihad di jalan Allah, dan orang yang banyak hartanya,”.

‘Allah berfirman kepada yang membaca Alquran: “Tidakkah sudah kuajari apa yang kuturunkan untuk Rasul-Ku?”. Dia menjawab: ‘iya, Tuhanku,’. Maka Allah berfirman: “Apa yang kau amalkan dari yang kau ketahui?” Dia menjawab: ‘Aku melaksanakannya sepanjang malam dan siang hari,’. Maka Allah berkata: “Kau bohong,”. Malaikat berkata: “Kau bohong,”. Allah berfirman: “Kamu hanya ingin dikatakan bahwa Fulan itu pembaca, dan itu telah dikatakan,”.

‘Kemudian didatangkanlah orang yang mempunyai harta dan Allah berfirman kepadanya: “bukankah Kami telah melapangkanmu hingga kau tidak memerlukan bantuan orang lain?”. Dia menjawab: ‘Benar Tuhanku,”. Allah berfirman: “Jadi yang kau amalkan dengan yang Kuberi?”. Dia menjawab: ‘Aku menyambung silaturahmi dan bersedekah,’. Maka Allah berfirman: “Kau bohong,”. Dan malaikat berkata: ‘Kau bohong,’. Allah berfirman: “Kamu hanya ingin dikatakan bahwa Fulan itu dermawan, dan itu telah dikatakan,”.

‘Setelah itu, didatangkanlah orang yang berjihad di jalan Allah dan Allah berfirman kepadanya: “Mengapa kau berjihad?”. Dia pun menjawab: ‘Aku diperintahkan untuk berjihad di jalan-Mu, aku pun membunuh hingga aku terbunuh,’. Maka Allah berfirman: “Kau bohong,”. Dan malaikat berkata: “Kau bohong,”. Allah berfirman lagi: “Kamu hanya ingin dikatakan bahwa Fulan itu pemberani dan itu telah dikatakan,”.

‘Wahai, Abu Hurairah, ketiga orang itu ciptaan Allah yang pertama kali disengat api neraka pada hari kiamat,’. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement