REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan penambahan kontrak pada tahun ini. Direktur Utama Adhi Karya Karya Entus Asnawi Mukhson menargetkan kontrak baru 2021 mencapai Rp 24 triliun hingga Rp 25 triliun.
"Saat ini sampai dengan Maret 2021 (kontrak baru yang didapatkan) kurang lebih Rp 3 triliun," kata Entus dalam Webinar Mengukur Infrastruktur, Rabu (22/4).
Dengan adanya target kontrak baru tersebut, Entus mengatakan, Adhi Karya juga membidik kenaikan pendapatan. Dia mengharapkan pendapatan Adhi Karya Pada 2021 dapat meningkat hingga 25 persen hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Entus menambahkan, selama 2020, Adhi Karya memperoleh kontrak baru sebesar Rp 19,7 triliun. "Angka ini naik 34 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada 2019 sebesar Rp 14,7 triliun," jelas Entus.
Dia menambahkan, saat ini Adhi Karya memiliki total 25 proyek strategis nasional (PSN). Proyek tersebut mulai dari Tol Sigli-Banda Aceh, bendungan Way Sekampung, LRT Jabodebek, tol Solo-Yogyakarta-NYIA, pos lintas batas negara terpadu serasan, jalur kereta api lintas Makassar-Parepare, dan bendungan Way Apu Maluku.
"Total proyek berjalan secara keseluruhan mencapai 248 proyek dengan total proyek konstruksi mencapai 164 proyek dan 33 proyek properti," ungkap Entus.