REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amr bin Jamuh adalah pemimpin Bani Salamah dan tergolong bangsawan. Seperti kebanyakan bangsawan Quraisy lainnya, Amr memiliki berhala milik pribadi. Berhala itu terbuat dari kayu, bagus, dan mahal harganya.
Orang tua Bani Salamah ini merawat patungnya dengan sungguh-sungguh. Patung itu diberinya pakaian dari sutera halus dan diminyaki dengan wewangian setiap pagi.
Satu malam yang gelap, Muadz bin Jabal mencuri patung tersebut dari tempat pemujaannya, lalu mereka bawa patung tersebut ke belakang rumah Bani Salamah. Sampai di sana, patung itu dilemparkan ke tempat kotoran.
Usai Subuh, orang tua itu mencari-cari patung pujaannya. Dicarilah patung itu ke luar rumah, akhirnya patung itu ditemukan dalam kondisi tenggelam dalam lobang kotoran. "Celakalah orang yang menganiaya tuhan kami," kata Amr mengutuk.
Patung tersebut kemudian dia keluarkan dibersihkan. Lalu dia berikan wewangian kembali.
Keesokan harinya, patung tersebut hilang lagi. Kembali, patung tersebut ditemukan dalam lubang kotoran. Oleh Amr bin Jumah, patung itu dimandikan dan diberikan wewangian.
"Hai Manat (nama panggilan patung tersebut). Demi Allah!kalau aku tahu siapa yang menganiaya kamu, sungguh akan aku hukum dia," kata Amr geram.