Khofifah: Perempuan Berperan Penting Gerakkan Ekonomi Bangsa
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa | Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Peringatan Hari Kartini saat ini seharusnya dijadikan momen pengingat bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam penggerak ekonomi bangsa. Khofifah pun mengajak masyarakat meninjau peran perempuan di lingkungan paling kecil, yaitu keluarga. Di mana perempuan memiliki peran besar dalam urusan keuangan rumah tangga.
"Mereka menata, mengalokasi, serta berusaha mencukupkan keuangan yang dimiliki keluarga tersebut," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (21/4).
Termasuk saat pandemi Covid-19, lanjut Khofifah, di mana dampaknya sangat dirasa untuk perekonomian rumah tangga. Pada posisi ini, perempuan diuji untuk mampu mengelola keuangan dengan baik. Mereka memeras otak agar dapur tetap mengepul.
Selain itu, kata Khofifah, sebagian besar penggerak aktivitas UKM dan KUMKM di masyarakat adalah perempuan. Ini bukti bahwa perempuan juga memiliki peran sebagai penggerak perekonomian bangsa.
“Makanya di Jawa Timur, ada program yang diberi nama Jatim pemberdayaan usaha perempuan atau disingkat Jatim Puspa. Bantuan untuk Jatim Puspa juga digelontorkan. Banyak perempuan yang mendapat bantuan hibah berupa modal usaha,” ujar Khofifah
Harapannya, perempuan bisa melakukan aktivitas lain. Seperti berjualan makanan, minuman, membuat baju, membuat kerajinan tangan, dan beragam aktivitas lainnya. Produk tersebut menjadi komoditas ekonomi yang bisa dijual. Mereka memiliki pendapatan tambahan dari aktivitas tersebut.
Program ini diharapkannya memberi nilai tambah kepada perempuan. Pendapatan tambahan yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Peningkatan kesejahteraan tersebut yang nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat daerah maupun provinsi.
“Dulu, perempuan hanya diibaratkan sebagai kanca wingking. Mereka hanya tahu urusan dapur. Karena itu, pendidikan dianggap tidak penting bagi mereka. Pemahaman itu sudah berubah. Kartini mengubah semuanya,” kata Khofifah.