REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Sebanyak tujuh berang-berang cakar kecil Asia yang berada di The Georgia Aquarium, di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat (AS) dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19).
Pada awalnya, staf di The Georgia Aquarium mengatakan tujuh berang-berang ini mengalami gejala bersin, pilek, lesu, dan batuk. Hal ini membuat hewan tersebut diperiksa lebih lanjut dan diuji apakah terinfeksi virus corona jenis baru.
Sejauh ini, berang-berang cakar kecil Asia tersebut hanya mengalami gejala ringan, meski diantaranya telah berusia cukup tua. Mereka masih dalam masa pemulihan dan tidak dapat dilihat oleh para pengunjung akuarium untuk sementara waktu hingga diharapkan dapat sembuh total.
Menurut laporan, kemungkinan berang-berang tertular COVID-19 dari angola staf di The Georgia Aquarium yang tidak menunjukkan gejala (OTG). Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan berang-berang saat ini sedang diuji, meskipun CDC mengatakan bahwa penularan virus dari hewan ke manusia sangat jarang.
Ini menjadi kasus COVID-19 terbaru yang ditemukan pada hewan. Sebelumnya, kasus pertama dikonfirmasi terjadi pada harimau Malaya berusia empat tahun di Kebun Binatang Bronx. Pada April 2020, harimau Malaya pertama yang diuji bernama Nadia diperiksa setelah menunjukkan gejala pernapasan ringan.
Empat harimau lainnya dan tiga singa di Kebun Binatang bronx juga dinyatakan positif tak lama kemudian. Kedelapan kucing besar ini kemudian telah pulih dan kembali menjalani aktivitas seperti biasa, termasuk makan dan tidur.
Harimau dan jenis kucing besar lainnya dinilai sebagai kontraktor virus yang cukup umum. Pada Desember tahun lalu, tiga macan tutul salju dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2 ) di Kebun Binatang Louisville di Kentucky, AS.
Selain itu, seekor puma di Afrika Selatan dan seekor kogar di pameran satwa liar Texas juga dinyatakan positif, menurut studi kasus yang dilaporkan pada Februari 2021.
Kucing dan anjing peliharaan di seluruh dunia, seperti di Hong Kong hingga Brasil dan Kanada juga dinyatakan positif COVID-19. Namun, tidak jelas berapa banyak hewan peliharaan ini, yang mengalami kondisi serius karena virus corona jenis baru.
Kematian akibat COVID-19 disebut mungkin terjadi pada hewan. Seperti laporan adanya ribuan cerpelai mati karena wabah di peternakan bulu di AS, serta di seluruh Eropa.
Sementara upaya vaksinasi akan tetap difokuskan pada manusia untuk saat ini, beberapa hewan juga telah divaksinasi untuk perlindungan mereka. National Geographic melaporkan bahwa empat orangutan dan lima bonobo di Kebun Binatang San Diego menerima dosis vaksin COVID-19 percobaan untuk hewan pada Februari.
Inisiatif vaksin untuk hewan tersebut dimulai setelah satu pasukan yang terdiri dari delapan gorila di Taman Safari Kebun Binatang San Diego, menjadi kera besar pertama yang dites positif COVID-19. Sejauh ini kesembilan kera yang divaksinasi tidak mengalami reaksi serius dan diharapkan dapat mengembangkan antibodi.
Masih banyak ilmuwan yang belum mengetahui tentang SARS-CoV-2 pada hewan, tetapi jelas bahwa virus yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19 ini berbahaya bagi hewan dan manusia.