Terlepas dari masih banyaknya Islamfobia di negara tersebut, dia melihat bahwa teman-temannya tetap menghormatinya sebagai seorang Muslim dan tetap menghargai ibadah puasa yang ia jalankan saat Ramadhan.
"Mereka menghormati saya. Dan saya kira terkadang kami perlu memberi tahu dan memberi pengertian kepada mereka tentang ibadah yang kita lakukan karena kami tidak tinggal di negara mayoritas Islam," katanya.
Ia mengaku teman-temannya menghormati ibadah puasa yang ia jalankan dengan tidak makan dan minum di depannya. Meski demikian, ia menjelaskan kepada mereka bahwa dia akan baik-baik saja meski mereka makan dan minum di depannya.
"Meski saya berpuasa, tapi saya tetap ingin menemani kalian ke kedai. Meskipun di sana saya tidak akan memesan apapun," kata Sabrina sembari tersenyum.
Selain ingin berbagi pengalaman dengan teman-temannya, ia juga ingin menjadikan momen tersebut sebagai sarana untuk mempererat hubungan dengan teman-temannya yang non-Muslim.