Rabu 21 Apr 2021 19:07 WIB

Bos Tottenham Jelaskan Soal Pemecatan Jose Mourinho

Pemecatan Mourinho terbilang mengagetkan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Jose Mourinho meninggalkan tempat latihan Tottenham Hotspur, London, Senin 19 April 2021. Tottenham memecat Jose Mourinho pada hari Senin setelah hanya 17 bulan bertugas, dan saat dia sedang mempersiapkan diri untuk melatih klub di final Piala Liga.
Foto: Jonathan Brady/PA via AP
Jose Mourinho meninggalkan tempat latihan Tottenham Hotspur, London, Senin 19 April 2021. Tottenham memecat Jose Mourinho pada hari Senin setelah hanya 17 bulan bertugas, dan saat dia sedang mempersiapkan diri untuk melatih klub di final Piala Liga.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemecatan Jose Mourinho dari kursi pelatih Tottenham Hotspur mengejutkan banyak pihak karena itu terjadi jelang final Piala Carabao melawan Manchester City. Tak ada alasan yang disampaikan tentang pemecatan tersebut sesaat setelah keputusan klub tersebut.

Bos Tottenham Hotspur Daniel Levy pun buka suara menjelaskan alasan pemecatan pelatih asal Portugal tersebut. Levy takut beberapa pemain utamanya hengkang musim panas nanti jika Mourinho tetap menjadi pelatih. Ia khawatir 10 pemain utamanya menuntut keluar karena kecewa kepada gaya kepelatihan dan manajerial sosok asal Portugal itu.

Ketakutan terbesar Levy adalah kehilangan Harry Kane, Dele Alli, dan Gareth Bale. Meskipun nama terakhir statusnya hanya sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid dan kemungkinan akan kembali ke klubnya musim depan.

The Lilywhites kini duduk di posisi ketujuh dengan mengemas 50 poin. Mereka terancam gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan. Dengan demikian itu dinilai akan mendorong beberapa pemain utamanya ingin hengkang.

Tottenham salah satu penggagas terbentuknya Liga Super Eropa. Namun Tottenham akhirnya mengundurkan diri bersama lima tim Inggris lainnya setelah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, terutama fan.

Dalam pernyataanya, Levy berterimakasih kepada fan atas masukannya terkait keputusan keluar dari Liga Super Eropa. Klub dengan menyesal bahwa proposal Liga Super Eropa ternyata mendapatkan respon buruk.

“Kami menyesali kecemasan dan kekesalan yang disebabkan oleh proposal ESL,” tulis Levy, dilansir dari Football London, Rabu (21/4).

Ia mengatakan, klub merasa bertanggung jawab membuat struktur baru untuk memastikan permainan sepak bola adil secara finansial. Levy percaya klub tak boleh berdiam diri bahkan kompetisi harus terus ditinjau terkait tata kelola agar terus berkembang demi membangkitkan semangat penggemar di seluruh dunia.

"Kami ingin berterima kasih kepada semua pendukung yang menyampaikan pendapat mereka,” kata Levy.

Levy juga telah memberitahu kepala eksekutif Brighton & Hove Albion, Paul Barber agar menyampaikan pesan kepada 14 klub Liga Inggris yang melakukan pertemuan menanggapi Liga Super Eropa pada Selasa pagi. The Sun mengeklaim Levy mengakui salah menilai keinginan penggemar. Namun pesannya tak diterima positif oleh peserta pertemuan.

"Daniel mengatakan ini semua tumbuh dari perasaan bahwa UEFA tidak mendengarkan kami sebagai liga. Dia yakin klub-klub besar pantas mendapatkan lebih banyak rasa hormat dan lebih banyak uang,” kata Barber menambah pesan Levy.

 

 

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement