Rabu 21 Apr 2021 20:05 WIB

22 Pasien Covid di India Meninggal karena Kebocoran Oksigen

Tidak ada oksigen yang mengalir ke ventilator selama sekitar 30 menit.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang polisi berjaga di dekat truk kontainer yang membawa kiriman pertama vaksin saat bersiap berangkat ke bandara di Serum Institute of India pembuat vaksin terbesar di dunia, di Pune, India. India mengalami lonjakan kasus Covid pada April ini.
Foto: AP/Ajit Solanki
Seorang polisi berjaga di dekat truk kontainer yang membawa kiriman pertama vaksin saat bersiap berangkat ke bandara di Serum Institute of India pembuat vaksin terbesar di dunia, di Pune, India. India mengalami lonjakan kasus Covid pada April ini.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Setidaknya 22 pasien Covid telah meninggal di sebuah rumah sakit di India setelah mereka kehilangan suplai oksigen karena kebocoran. Insiden itu terjadi pada Rabu (21/4) saat sebuah truk tangki oksigen sedang mengisi tangki penyimpanan di rumah sakit Zakir Hussain di kota Nashik.

Tidak jelas bagaimana kecelakaan itu terjadi dan mengapa pasokan ke pasien terganggu. Tetapi para pejabat mengatakan tidak ada oksigen yang mengalir ke ventilator selama sekitar 30 menit, yang menyebabkan kematian.

Baca Juga

"Kami akan menyelidiki masalah tersebut dan mengambil tindakan," kata komisaris kota Kailash Jadhav, dilansir di BBC, Rabu (21/4).

Rumah sakit memanggil truk tangki setelah kehabisan oksigen. Rumah sakit di seluruh negeri sedang berjuang untuk menjaga pasokan oksigen di tengah permintaan yang melonjak.

"Kami ingin tindakan tegas terhadap pelakunya," kata Amol Vyavhare, yang neneknya adalah salah satu pasien yang meninggal karena kekurangan oksigen.

Vicky Jadhav, yang neneknya juga termasuk di antara korban meninggal, mengatakan bahwa neneknya baik-baik saja ketika dia meninggalkan rumah sakit. "Saat itulah saya mendapat telepon bahwa dia menjadi kritis. Ketika saya bertanya kepada otoritas rumah sakit, mereka mengatakan bahwa tidak ada oksigen yang tersisa di rumah sakit." jelas Jadhav.

Maharashtra, tempat Nashik berada, adalah negara bagian yang hotspot dan sedang menghadapi kekurangan oksigen yang sangat besar.

India berada di tengah gelombang kedua yang mematikan, melaporkan lebih dari 200 ribu kasus setiap hari. Lonjakan tersebut telah membanjiri rumah sakit di negara itu, menciptakan kekurangan tidak hanya oksigen, tetapi juga tempat tidur dan obat-obatan penyelamat jiwa.

Rumah sakit di Delhi mengeluh pada Selasa (20/4) malam bahwa mereka hampir kehabisan oksigen, dan persediaan diisi kembali pada larut malam dengan truk tangki dari negara bagian tetangga Uttar Pradesh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement