REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan permohonan bantuan kemanusiaan senilai 29,2 juta dolar AS untuk membantu 15 ribu orang yang terdampak letusan gunung berapi La Soufriere di pulau St Vincent, Karibia timur. Gunung berapi tersebut meletus pada awal bulan ini.
"Kami berada dalam situasi yang mengerikan. Kami tidak bisa keluar dari hutan," ujar Perdana Menteri Grenadines Ralph Gonsalves.
Gonsalves mengatakan, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa letusan gunung berapi bisa terjadi lagi dalam enam bulan mendatang. Gunung berapi tersebut meletus pada 9 April setelah puluhan tahun tidak aktif.
Gunung La Soufriere memuntahkan awan panas sekitar 10 kilometer ke udara dan mendorong evakuasi ribuan orang. Gunung berapi terus bergemuruh dan mengeluarkan abu.
Koordinator Penduduk PBB untuk Barbados dan Karibia Timur, Didier Trebucq mengunjungi daerah yang terkena dampak letusan gunung berapi dua hari lalu bersama Gonsalves. Trebucq menggambarkan situasi di lokasi sebagai "apokaliptik". Dia mengatakan, permohonan dana PBB adalah untuk meningkatkan bantuan selama enam bulan.
Pulau St.Vincent dan Grenadines yang memiliki populasi lebih dari 100 ribu penduduk, tidak mengalami aktivitas vulkanik sejak 1979. Ketika itu, letusan gunung berapi La Soufriere mengakibatkan kerusakan senilai 100 juta dolar AS. Pada 1902 Le Soufrier meletus dan menewaskan lebih dari seribu orang. Nama Le Soufrier memiliki arti saluran belerang dalam bahasa Prancis.