Kamis 22 Apr 2021 11:21 WIB

Enam Museum di Surabaya Kembali Dibuka untuk Pengunjung

Warga yang berkunjung ke museum dapat memesan tiket secara online.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung masuk ke dalam Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuka enam museum, setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19.
Foto: Museum WR Supratman
Pengunjung masuk ke dalam Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuka enam museum, setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali membuka enam museum, setelah lama ditutup akibat pandemi Covid-19. Enam museum tersebut adalah Museum Surabaya, Museum WR Soepratman, Museum HOS. Tjokroaminoto, Museum Dr Soetomo, Museum Pendidikan, Museum Sepuluh Nopember, dan area Lapangan Tugu Pahlawan.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengungkapkan, pembukaan museum sudah dilakukan sejak Selasa (20/4). Ia pun memastikan, pembukaan museum tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Bahkan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah membuat beberapa regulasi yang tertuang dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) pembukaan museum tersebut.

Baca Juga

“Pembukaan museum yang dikelola oleh Pemkot itu sudah kembali beroprasi. Disbudpar sudah membuat SOP, sehingga warga dapat berkunjung kembali,” kata Febri di Surabaya, Kamis (22/4).

Febri menjelaskan, untuk mekanisme warga yang hendak berkunjung dapat memesan tiket secara online melalui website https://tiketwisata.surabaya.go.id. Di website tersebut, pengunjung dapat memilih waktu yang telah ditentukan oleh petugas.

Misalnya Museum Surabaya, buka setiap Selasa hingga Ahad, mulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB. Selama jam museum beroperasi, terbagi menjadi beberapa sesi. Dalam setiap sesi, pengunjung yang dapat masuk terdiri dari 30 orang dengan durasi 30 menit.

“Di sela-sela perpindahan jam pengunjung, petugas selalu menyemprot area dengan disinfektan. Jadi diusahakan semaksimal mungkin tetap steril. Tidak lupa pula pengunjung yang masuk pun juga diukur suhu tubuh dan wajib mengenakan masker,” kata dia.

Febri mengatakan, masing-masing museum memiliki jumlah kapasitas pengunjung yang berbeda-beda dalam tiap sesinya. Sebab, tergantung dengan luasan area yang ada di wilayah museum tersebut. Febri mencontohkan, saat pengunjung masuk ke Lapangan Tugu Pahlawan, petugas akan menanyakan tujuan pengunjung tersebut.

“Apakah ke lapangannya, atau ke Museum Sepuluh Novembernya. Pengunjung diberikan waktu 30 menit untuk menikmati museum tersebut,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement