Korban Tanah Longsor Ampelgading Ditemukan Meninggal Dunia
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Proses pencarian korban tertimbun tanah longsor di Ampelgading, Kabupaten Malang, Rabu (21/4). | Foto: Camat Ampelgading
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Korban tertimbun tanah longsor di Desa Tamansari, Ampelgading, Kabupaten Malang akhirnya berhasil ditemukan. Korban bernama Suliswanto ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Koordinator Tim Basarnas Surabaya, Ainul Makhdi mengatakan, korban berhasil ditemukan pada Kamis (22/4) sekitar pukul 10.45 WIB. Saat ditemukan, korban berusia 35 tahun tersebut berada di kedalaman tanah sekitar 1,5 meter. "Dan selanjutnya, korban sudah dibawa ke rumah duka," kata Ainul saat dikonfirmasi, Kamis (22/4).
Setidaknya terdapat 10 elemen yang terlibat dalam proses penyelamatan kali ini. Mereka antara lain satu tim dari KPP Surabaya, empat petugas BPBD Provinsi Jawa Timur, lima petugas BPBD Kabupaten Malang, dan masing-masing dua petugas dari Polsek serta Koramil Ampelgading. Kemudian enam petugas Sibat dan empat petugas Puskesmas Ampelgading; tiga petugas Perhutani, 64 masyarakat setempat dan potensi SAR Malang Raya.
Selama proses pencarian, Ainul mengaku, tim penyelamat mengalami beberapa kendala. Beberapa di antaranya kontur tanah yang masih labil dan gembur serta tidak tersedianya sumber air sehingga tak dapat menggunakan alkon. Selanjutnya, area longsoran dan material longsoran yang cukup luas serta tidak tersedia akses jalan untuk alat berat.
Sebelumnya, seorang warga Desa Tamansari, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur hilang tertimbun tanah longsor. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Rabu (21/4) sekitar pukul 10.30 WIB.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengatakan, korban atas nama Suliswanto sampai saat ini belum ditemukan. Proses pencarian korban masih terus dilakukan oleh Babinsa dan masyarakat setempat. "Pencarian tidak bisa menggunakan alat berat karena lokasi longsor berada di kaki Gunung Semeru," kata Bagyo di Malang, Rabu (21/4) malam.
Berdasarkan laporan yang diterima, korban semula tengah mencari rumput di lokasi kejadian. Kemudian tanah di sekitar korban tiba-tiba longsor menimpanya. Menurut Bagyo, tanah di lokasi memang lebih banyak didominasi pasir.
Terpisah, Camat Ampelgading Achmad Sovie menyatakan, sampai saat ini belum diketahui penyebab longsor di tempat kejadian. Pasalnya, tidak ada hujan, banjir dan gempa saat peristiwa berlangsung. Walaupun demikian, sejumlah pihak tetap berusaha mencari keberadaan korban.