REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Bek veteran Barcelona Gerard Pique menyatakan sepak bola harus menemukan model yang lebih baik untuk bisa maju, setelah rencana Liga Super Eropa (ESL) kolaps. Barcelona, Real Madrid, dan Juventus jadi klub yang masih bertahan, dari 12 tim yang jadi penggagas untuk berpisah dari Liga Champions.
Walaupun Pique merasa kalau presiden Barcelona mau tidak mau mengambil keputusan tersebut. Ia mengatakan, klub saat ini berjalan dalam situasi yang diwariskan turun temurun dan berdampak pada situasi finansial yang buruk.
Apalagi, di saat klub mengalami hantaman finansial akibat pandemi Covid-19, pasti tergiur dengan penawaran uang tiga kali lipat seperti yang ditawarkan oleh Liga Super Eropa. Selain itu, selama ini banyak brand-brand besar yang bersaing untuk jadi sponsor.
''Saat Liga Champions mengeluarkan 3,5 miliar euro, dan mereka mengatakan Liga Super Eropa akan mengeluarkan tiga kali lipat, saya tidak akan pikir panjang,'' ujar Pique dikutip dari Marca, Kamis (22/4).
Menurut Pique, pemasukan klub dari hak siar televisi saja masih belum cukup. Pada akhirnya banyak klub yang hanya mendapatkan uang dari liga domestik, dan itu bisa menghancurkan seluruh sistem. Ia mengatakan, ESL menerapkan model Amerika Serikat, dan itu adalah hal yang bagus untuk tim.
''Apakah kami ingin Sevilla, Valencia, Everton, Leicester, Napoli menghilang? Itulah yang kami perhatikan. Jika kami ingin, silakan lanjut, tapi kami harus tahu itu,'' jelas Pique.