Kamis 22 Apr 2021 19:31 WIB

Pendonor di PMI Cianjur Berkurang 50 Persen Selama Ramadhan

Berbagai upaya dilakukan, termasuk mengandalkan donor penganti dari keluarga pasien.

Petugas merapikan kantong darah di ruang penyimpanan darah di Kantor PMI (ilustrasi)
Foto: Antara/Fauzan
Petugas merapikan kantong darah di ruang penyimpanan darah di Kantor PMI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah pendonor bekurang 50 persen selama Ramadhan. Sehingga berbagai upaya dilakukan, termasuk mengandalkan donor penganti dari keluarga pasien saat membutuhkan darah.

Wakil Kepala UDD PMI Cianjur, Susilawati di Cianjur Kamis (22/4) menjelaskan setiap bulan puasa tingkat pendonor memang menurun hingga 50 persen dibanding hari biasa. Kalau pada hari bisa didapat 50 kantong labu, saat ini hanya 25 kantong labu per hari.

Baca Juga

"Ini fenomena tahunan, dimana sebagian besar pendonor menahah diri dengan alasan puasa, namun selama puasa tidak ada larangan untuk mendonorkan darah asal kondisi kesehatan pendonor stabil," katanya.

Ia menjelaskan, selama bulan puasa pendonor dapat datang pagi atau sore menjelang berbuka puasa karena UDD PMI Cianjur tetap buka seperti biasa. Bahkan bagi pendonor yang datang siang karena kebutuhan mendesak, tidak akan membatalkan puasa.

Sementara untuk menyiasati kekurangan darah selama bulan puasa, pihaknya merangkul komunitas dan kelompok pendonor yang ada serta mewajibkan keluarga pasien untuk membawa donor pengganti saat membutuhkan darah. "Donor pengganti cukup evektif dalam memenuhi kebutuhan darah yang tetap tinggi selama bulan puasa, namun jumlah pendonor menurun. Kami juga mengencarkan kegiatan donor darah ke komunitas dan kelompok pendonor setelah berbuka puasa," katanya.

Sementara Ketua PMI Cianjur Rudi Syachdiar Hidayat mengatakan untuk menutupi kebutuihan darah selama bulan puasa, pihaknya menjalin kordinasi dengan instansi pemerintah, institusi TNI/Polri hingga serikat pekerja di Cianjur.

"Kebutuhan darah selama puasa tetap sama, namun jumlah pendonor berkurang, sehingga upaya jemput bola dilakukan agar kebutuhan tetap terpenuhi. Stabilnya setiap hari ada 50 labu darah yang didapat," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement