REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Real Madrid, Florentino Perez, menyebut, hanya ada sekitar 40 pendukung Chelsea yang melakukan protes di sekitar kompleks Stadion Stamford Bridge, Selasa (20/4) waktu setempat. Tidak hanya itu, Presiden Liga Super Eropa (ESL) itu juga mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang menunggangi sejumlah aksi protes terhadap rencana penyelenggaran ESL.
Harus diakui, aksi protes suporter Chelsea di sekitar kompleks Stadion Stamford Bridge menjadi salah satu momen awal dari berakhirnya ESL. Pada saat itu, Chelsea dijadwalkan menerima lawatan Brighton and Hove Albion pada lanjutan Liga Primer Inggris.
Namun, sekitar ratusan pendukung Chelsea berkumpul di depan Stadion Stamford Bridge sebagai bentuk protes keterlibatan the Blues dalam pembentukan ESL. Ujungnya, Chelsea sempat dikabarkan bersiap untuk melakukan sejumlah upaya untuk mengundurkan diri dari ESL.
Langkah ini merupakan upaya the Blues untuk menjawab kegelisahan dan aksi protes yang dilakukan suporter Chelsea. Rencana Chelsea itu kemudian diikuti oleh Manchester City.
Meski bukan klub pertama yang secara resmi mengumumkan pengunduran diri dari ESL, Chelsea mengeluarkan pernyataan resmi tersebut pada Selasa (20/4) malam waktu setempat. Akhirnya, pada Selasa (20/4) malam waktu setempat, enam klub asal Inggris, yang sempat terlibat dalam pembentukan ESL, memutuskan mengundurkan diri dari kompetisi yang dianggap tandingan dari Liga Champions tersebut.
Namun, Perez mengeluarkan klaim aneh terkait aksi protes di Stadion Stamford Bridge tersebut. Presiden Los Blancos itu menyebut hanya sekitar 40 pendukung Chelsea yang melakukan aksi protes tersebut. Padahal, berdasarkan rekaman video, setidaknya ratusan pendukung Chelsea berada dalam aksi protes tersebut.
''Fan Chelsea? Mereka hanya berjumlah 40 orang dalam aksi protes di Stamford Bridge. Jika Anda mau, maka saya bisa katakan siapa pihak yang bertanggung jawab membawa orang-orang, yang bukan pendukung Chelsea, ke tempat itu. Pihak itu sama dengan pihak yang menyediakan kaus protes anti-ESL di laga Cadiz kontra Real Madrid,'' ujar Perez dalam wawancara di El Laguero, Kamis (22/3).
Di laga Cadiz kontra Real Madrid pada lanjutan La Liga, Kamis (22/4) dini hari WIB, para penggawa Cadiz memang menggunakan kaus bertuliskan,''Liga Super? Sepak bola untuk semua orang.'' sebelum mengawali laga tersebut. Ini merupakan bentuk protes terhadap rencana penyelenggaraan ESL, yang sudah mengundang polemik sejak Ahad (18/4) waktu setempat.
Protes serupa sebenarnya juga sudah ditunjukan oleh Leeds United kala menghadapi Liverpool di laga lanjutan Liga Primer Inggris, Selasa (20/4) dini hari WIB. Dalam laga tersebut, para penggawa the Whites mengenakan kaus bertuliskan ''Sepak bola untuk Fan'' dan ''Liga Champions, Raih hal itu'' saat melakoni sesi latihan dan pemanasan sebelum laga bergulir.
Itu menjadi aksi protes pertama yang langsung dilakukan sebuah klub terkait polemik ESL. Terlebih, lawan yang dihadapi Leeds United adalah salah satu pendiri ESL. Aksi protes Leeds United ini kemudian diikuti oleh Brighton and Hove Albion saat menghadapi Chelsea.