Kamis 22 Apr 2021 21:21 WIB

KLHK Sita Puluhan Satwa Dilindungi di Bali

KLHK, BKSDA dan Polda Bali sita 24 burung dilindungi di Kuta Bali

 Tim Operasi Gabungan Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Polda Bali dan TNI berhasil menyita 24 ekor burung tergolong jenis yang dilindungi, dan mengamankan INS (47), di Desa Jln Kartika Plasa, GG Manga BR Anyar, Kuta, Bali, 21 April 2021.
Foto: KLHK
Tim Operasi Gabungan Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Polda Bali dan TNI berhasil menyita 24 ekor burung tergolong jenis yang dilindungi, dan mengamankan INS (47), di Desa Jln Kartika Plasa, GG Manga BR Anyar, Kuta, Bali, 21 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Tim Operasi Gabungan Balai Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabalnusra) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Polda Bali dan TNI berhasil menyita 24 ekor burung tergolong jenis yang dilindungi, dan mengamankan INS (47), di Desa Jln Kartika Plasa, GG Manga BR Anyar, Kuta, Bali, Rabu (21/4). 

Burung-burung yang disita antara lain dua ekor kakatua seram, delapan ekor kakatua putih jambul kuning, tujuh ekor nuri bayam, dua ekor nuri kepala hitam, tiga ekor jalak putih, dua ekor jalak bali. Burung dilindungi itu dititip-rawat di Taman Konservasi Satwa Tabanan. Tim telah menyerahkan kasus ini ke penyidik Balai Gakkum KLHK Wilayah Jabalnusra untuk proses penyidikan lebih lanjut. 

Kepala Balai Gakkum Wilayah Jabalnusra, Muhammad Nur pada keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa saat ini penyidik masih mendalami modus operandi kasus ini untuk mencari dan menelusuri jaringan perdagangan satwa dilindungi tersebut.

Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kementerian LHK, Sustyo Iriyono menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap pengedar satwa dilindungi. "Kami juga menghimbau agar masyarakat memantau dan mengawasi peredaran satwa dilindungi, juga melaporkan ke Balai Gakkum KLHK atau Ke BKSDA," tutur Sustyo.

Sustyo menambahkan, “kami akan bekerjasama lebih intensif dengan berbagai lembaga, otoritas dan masyarakat untuk mendukung gerakan bersama penurunan kejahatan perdagangan illegal dan perburuan Tumbuhan Satwa Liar dilindungi di seluruh lokasi di tanah air."

Penyidik akan menjerat pelaku dengan Pasal 21 Ayat 2 Huruf a Jo. Pasal 40 Ayat 3, Undang-Undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dengan ancaman hukum penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 juta. 

Operasi gabungan ini berawal dari pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan pengumpulan data dan informasi sejak tanggal 19 April 2021. Hasil dari pengumpulan data dan informasi dipastikan ada usaha penampungan satwa dilindungi di Desa Jln Kartika Plasa, GG Manga, BR Anyar, Kuta, Bali. Operasi Gabungan dilaksanakan 21 April 2021.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement