Kamis 22 Apr 2021 21:21 WIB

India Datangkan Vaksin Sputnik V Rusia

India melaporkan lebih dari 314 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Vaksin Rusia Sputnik V
Foto: EPA-EFE/Maxim Shipenkov
Vaksin Rusia Sputnik V

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India akan menerima paket pertama vaksin Covid-19 Sputnik V yang dikembangkan Rusia. Saat ini negara tersebut tengah menjadi pusat baru pandemi menyusul lonjakan tajam kasus baru Covid-19.

 “Kami menargetkan untuk memiliki paket pertama (vaksin Sputnik V) yang diimpor pada fiskal kuartal pertama, dan berusaha sebaik mungkin untuk memilikinya pada akhir Mei,” kata juru bicara Dr. Reddy’s Laboratories kepada Reuters pada Kamis (22/4). Dr. Reddy's Laboratories adalah distributor lokal untuk vaksin Sputnik V.

Baca Juga

Dia mengungkapkan, vaksin Sputnik V akan dibuat di India dalam beberapa bulan mendatang. “Kami berharap vaksin buatan India mulai tersedia mulai kuartal kedua fiskal (tahun ini),” ujarnya.

India telah meluncurkan program vaksinasi Covid-19. Namun hanya sebagian kecil dari total populasi 1,3 miliar orang yang memperolehnya. India melaporkan lebih dari 314 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis. Itu merupakan peningkatan harian tertinggi yang pernah dicatatkan negara tersebut sejak pandemi.

Sistem layanan kesehatan di India mulai kewalahan menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19. Rumah sakit di India utara dan barat, termasuk ibu kota New Delhi, telah mengumumkan mereka hanya memiliki beberapa jam stok oksigen medis yang dibutuhkan agar para pasien Covid-19 tetap terselamatkan.

Menurut database Pemerintah Negara Bagian New Delhi, lebih dari dua pertiga rumah sakit di sana tak memiliki lagi tempat tidur kosong. Dokter akhirnya menyarankan para pasien tinggal di rumah. "Kami tidak pernah mengira gelombang kedua (Covid-19) akan menghantam kami begitu keras," kata Ketua Eksekutif Biocon & Biocon Biologics Mazumbar Shaw dalam tulisannya untuk Economic Times. Biocon & Biocon Biologics adalah sebuah perusahaan perawatan kesehatan di India.

Menurut Shaw, pemerintah dan masyarakat India memang lengah saat melihat adanya penurunan kasus baru Covid-19. "Rasa puas diri menyebabkan kekurangan obat-obatan, persediaan medis, dan tempat tidur rumah sakit yang tak terduga,” ujarnya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement