Kamis 22 Apr 2021 21:42 WIB

Mengurus 300 Kucing Liar di Ancol Demi Jaga Bebas Rabies

Empat pihak akan memastikan semua kucing liar di Ancol divaksin dan disterilisasi.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Dua ekor kucing berkeliaran di area Pantai Ancol yang sepi pengunjung di Jakarta Utara, Sabtu (14/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sejumlah tempat wisata selama dua minggu.
Foto: Thoudy Badai
Dua ekor kucing berkeliaran di area Pantai Ancol yang sepi pengunjung di Jakarta Utara, Sabtu (14/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sejumlah tempat wisata selama dua minggu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat pihak bersepakat untuk bersama-sama mengurus 300 lebih kucing liar di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Kesepakatan, yang bermula dari gerakan komunitas itu, akan memastikan semua kucing liar di Ancol divaksin dan disterilisasi setiap tahun. 

Pihak-pihak yang bersepakat itu adalah PT Pembangunan Jaya Ancol; Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta; Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jakarta; serta Komunitas The Cathy and Friends. Nota kesepahaman ditandatangani di kawasan Ancol, Kamis (22/4). 

 

photo
Petugas menangkap kucing liar yang berkeliaran di Ancol, Jakarta Utara. (Republika/Aditya Pradana Putra) - ()

 

Plt. Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati, mengatakan, kerja sama ini dibuat untuk mempertahankan pencapaian Jakarta sebagai kota bebas rabies. Selain itu, untuk memperhatikan kucing liar yang selama ini kerap diabaikan.

Eli menjelaskan, kesepakatan ini meliputi empat ruang lingkup. Pertama, melaksanakan sterilisasi atau mengebiri kucing liar di kawasan Ancol. "Kalau tidak kita lalukan sterilisasi, jumlah populasi mereka bisa naik jadi 2 sampai 3 kali lipat," kata Eli. 

Kedua, melakukan vaksinasi sekali setahun untuk semua kucing tak berpemilik di Ancol. Ketiga, pendataan jumlah kucing liar di Ancol agar bisa dibuat kebijakan yang tepat sasaran. 

Keempat, mengelola kucing liar yang ada di Ancol. Jika memungkinkan, para pengunjung Ancol akan dilibatkan nantinya. "Barang siapa yang mencintai penduduk bumi, itu pasti akan dicintai penduduk langit," kata Eli menyampaikan sebuah anekdot tentang memperhatikan semua makhluk, termasuk kucing. 

Eli menjelaskan, kerja sama dalam mengurus kucing liar di Ancol ini merupakan pilot project di Jakarta. Ancol dipilih sebagai yang pertama karena pengelolanya terbuka untuk memulai kerja sama ini. 

"Mudah-mudahan tempat wisata lain mau nantinya ikut kerja sama seperti ini. Salah satu target kita ke depan adalah mengajak Taman Mini Indonesia Indah," kata Eli. 

VP Corporate Secretary PT. Pembangunan 

Jaya Ancol Tbk, Agung Praptono, mengatakan, kesepakatan atau kolaborasi ini bermula dari pandemi Covid-19. Sejak pertengahan Maret hingga Juni 2020, Ancol terpaksa tutup guna menekan penularan Covid-19. 

Selama penutupan sekitar tiga bulan itu, kucing liar di Ancol tak lagi mendapat makanan. Sebab, restoran-restoran di Ancol yang bisanya jadi sumber makanan mereka turut tutup. 

"Di sini ada 500 hektare lahan yang jadi tempat nyaman bagi satwa liar seperti kucing. Sejak kita tutup, mereka kelaparan karena restoran juga tutup," kata Agung. 

Di kawasan Ancol, kata Agung, pada pertengahan 2020 terdapat sekitar 150 kucing liar. Sedangkan sekarang jumlahnya sudah 300 ekor lebih. 

Di saat ratusan kucing itu kelaparan, sejumlah komunitas berinisiatif untuk memberikan makanan. Salah satunya komunitas itu adalah The Cathy and Friends. Setelah berjalannya waktu, komunitas ini juga mulai melakukan sterilisasi terhadap kucing liar di Ancol agar populasi mereka terkontrol.

"Karena gerakan ini kita anggap baik, makanya kita buat kolaborasi bersama antara pemerintah, swasta dan komunitas ini," ungkap Agung. 

Agung berharap, kerja sama ini akan membuat kucing liar di Ancol lebih terkelola. Sehingga, para pengunjung juga akan merasa nyaman. Rencananya, ke depan juga akan dibuat ‘Taman Kucing’ di Ancol.

Wujud nyata kolaborasi empat pihak ini sudah mulai dilakukan hari ini. Sebanyak 22 kucing liar disterilisasi dan 50 kucing disuntik vaksin rabies. “Kawan-kawan komunitas tadi yang menunggu kucing itu dengan memberikan makanan lalu kita lakukan sterilisasi dan vaksinasi,” kata Eli lagi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement