Kamis 22 Apr 2021 23:58 WIB

Bisakah Orang Meninggal Tahu Kabar Kerabatnya yang Hidup?

Terdapat hadits tentang orang meninggal yang mendengar jejak kaki

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat hadits tentang orang meninggal yang mendengar jejak kaki. Ilustrasi ziarah kubur
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Terdapat hadits tentang orang meninggal yang mendengar jejak kaki. Ilustrasi ziarah kubur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah pertanyaan ditujukan kepada Dar Al-Ifta (Lembaga Fatwa) Mesir terkait dengan apakah orang meninggal mengetahui saat keluarganya mengunjunginya dan mengetahui kabar mereka yang masih hidup.

Dikutip dari laman Masrawy pada Kamis (22/4), pertanyaan ini langsung dijawab anggota Komisi Fatwa Dar al-Ifta, Dr Muhammad Abdus Sami. Dia mengatakan, orang yang telah meninggal sudah berbeda dengan yang ada di dunia, mereka kini berada di alam barzah.

Baca Juga

Di alam ini mereka tidak mengenal orang-orang di dunia, apa pun tentang keluarganya kecuali seperti yang disampaikan wahyu Alquran ataupun hadits Rasulullah SAW.  

Abdus Sami melanjutkan, orang yang telah meninggal akan mengetahui siapa yang mengunjungi di kuburan jika dia mengenalnya di dunia. Hal ini berdasarkan dari apa yang telah disampaikan Rasulullah ﷺ: 

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَيِّتَ إِذَا  وُضِعَ فِي قَبْرِهِ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِهِمْ

Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya mayit bila telah diletakkan dikuburnya, ia mendengar derapan sandal mereka saat mereka pulang" (HR Muslim).

Hadits ini mengandung indikasi yang jelas, bahwa orang yang telah meninggal, setelah dia ditempatkan di kuburannya, kemudian keluarganya dan orang-orang yang dicintainya meninggalkan kuburnya, dia mendengar suara sepatu mereka saat mereka meninggalkan kuburan.

Sumber: masrawy

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement