Setelah mencapai titik tertinggi pada pekan lalu, Bitcoin menunjukkan pelemahan harga per Kamis (22/4/2021), menurut laporan Forbes.
Pada Rabu malam, harga Bitcoin berada di level 55 ribu per keping; naik hampir 2 kali lipat daripada awal 2021, dengan pasar cryptocurrency yang lebih luas dan bernilai lebih dari 2 triliun dolar AS.
Analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou memperingatkan menyebut, "Jika harga Bitcoin tak kembali lagi ke atas 60 ribu dolar dengan segera, maka momentum Bitcoin akan runtuh."
Baca Juga: Harap Simak! Pemilik Kripto Harus Lapor Total Return, Kata ....
Baca Juga: Platform Dagang Kripto Binance Tunjuk Bos Baru di Negara Ini
Menurutnya, selama beberapa hari terakhir Bitcoin mengalami likuidasi yang curam--mirip dengan kondisi pada pertengahan Februari, pertengahan Januari, dan akhir November.
"Sinyal momentum secar alami akan berhenti selama beberapa bulan, mengingat tingkat mereka yang masih meningkat," tulis analis itu.
Selama akhir pekan, 10 miliar dolar AS Bitcoin dicairkan karena ketakutan di pasar Bitcoin. Hal itu membuat harga Bitcoin turun lebih dari 10% hanya dalam beberapa jam. Gabungan pasar Bitcoin dan kripto kehilangan kapitalisasi pasar sekitar 300 miliar dolar AS.
Kepala Eksekutif Bitcoin dan Kripto Delta, Pankaj Balani berujar, "Bitcoin tak dapat menahan momentumnya yang naik setelah IPO Coinbase."
Menurutnya, jika Bitcoin berhasil kembali ke level di atas 60 ribu dolar AS, maka aset digital itu dapat bertahan untuk mencetak reli naik lagi.